KOMPAS.com – Juru racik Manchester City, Josep ‘Pep’ Guardiola, menilai The Citizens akan menghadapi Fluminense yang mempunyai gaya permainan klasik Brasil.
Man City bakal melakoni pertandingan melawan Fluminese dalam final Piala Dunia Antarklub 2023.
Laga Man City vs Fluminense dalam jadwal final Piala Dunia Antarklub berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City pada Sabtu (23/12/2023).
Pep Guardiola mengaku sudah memahami para pemain Fluminense yang dibela oleh bek berpengalaman asal Brasil, Marcelo.
Marcelo memang mempunyai segudang pengalaman. Ia sangat bersinar ketika menjadi bek kiri Real Madrid.
Baca juga: Man City Vs Fluminense, Kerja Keras Melawan Si Jenius Guardiola
Bersama Real Madrid, Marcelo mampu mempersembahkan trofi Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Liga Spanyol.
Di samping itu, Guardiola juga menyinggung penjaga gawang Fluminense, yakni Fabio yang telah menginjak usia 43 tahun.
Menurut Pep Guardiola, Fluminense memiliki banyak pemain di atas umur 37 tahun sehingga mampu mengontrol emosi saat bertanding.
“Saya mengenal para pemain dan menghormati mereka atas apa yang telah mereka lakukan. Cara bermain mereka bagus,” kata Guardiola, dikutip dari laman resmi Man City.
Baca juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Man City Vs Fluminense di Final Piala Dunia Antarklub 2023
“Pengalaman yang Fluminense miliki dengan Marcelo dan kiper mereka,” lanjut pelatih asal Spanyol itu.
“Fluminense mempunyai lima atau enam pemain berusia di atas 37 tahun, itu artinya mereka bisa mengendalikan emosi,” tutur dia.
Eks pelatih Barcelona itu juga mengaku mewaspadai dengan cara bermain Fluminense yang mirip dengan timnas Brasil pada masa lalu.
Guardiola menjelaskan, Fluminense mampu mengalirkan umpan pendek serta berani menghadapi situasi satu lawan satu.
Baca juga: Man City Vs Fluminense: 4 Fakta Final Piala Dunia Antarklub, Guardiola di Ambang Sejarah
“Fluminense memainkan gaya khas Brasil tahun 1970-an, 80-an, dan awal 90-an seperti saat Brasil menjuarai Piala Dunia 1994,” kata Guardiola.
“Mereka memainkan banyak bola, umpan-umpan pendek, satu lawan satu, dan mengandalkan fisik,” imbuh dia.
“Kami harus menyadari seberapa besar mereka dan berusaha mengejar ketertinggalan.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.