KOMPAS.com - Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, menyoroti video pernyataan presiden Real Madrid, Florentino Perez, tentang Super League dan menyatakan bahwa PSG tidak akan bergabung dalam kompetisi tandingan tersebut.
Al-Khelaifi mengatakan bahwa PSG menolak Super League secara total sejak awal dan tak ada yang akan mengubah pendiriannya.
"PSG menolak sepenuhnya dan secara keseluruhan proyek yang disebut Super League, yang sudah menjadi kasus sejak awal dan akan selalu tetap begitu," kata Al-Khelaïfi.
"Sebagai salah satu institusi Eropa paling membanggakan, PSG mendukung prinsip model olahraga Eropa. Kami menjunjung nilai-nilai kompetisi terbuka, inklusivitas, dan bekerja dengan semua pemangku sepak bola Eropa yang diakui dan mendukung kepentingan para penggemar dan pemain, yang merupakan denyut nadi sepak bola."
Dia juga menyoroti pernyataan Florentino Perez kritiknya terhadap klub tersebut.
Al-Khelaifi menilai pernyataan itu tidak konsisten, terutama saat Perez berbicara tentang Super League sambil memperlihatkan trofi-trofi Liga Champions UEFA di belakangnya.
“Aneh untuk berbicara tentang Super League dengan trofi Liga Champions UEFA di belakang Anda,” kata Al-Khelaïfi dilansir dari GOAL.
Baca juga: Liverpool Tembus Semifinal Piala Liga Inggris, Klopp Tak Suka Atmosfer Anfield
Selain itu, dia mencatat bahwa beberapa entitas penting dalam sepakbola seperti FIFPRO (asosiasi pemain profesional), UEFA, FIFA, dan Asosiasi Klub Eropa (ECA) menentang gagasan kompetisi klub baru di Eropa.
Sebelumnya, 12 klub elite Eropa menggagas pembentukan European Super League atau Liga Super Eropa pada April 2021.
Klub-klub tersebut adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester United, Manchester City, Tottenham Hotspur, Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.
Akan tetapi, klub-klub Liga Inggris yang pernah terlibat menyatakan diri untuk mundur hanya dalam kurun waktu 48 jam setelah deklarasi European Super League pada April 2021 di tengah tekanan para fans.
Florentino Perez, Presiden Real Madrid, adalah sosok yang paling vokal dalam mendorong ide European Super League. Ia telah memperjuangkan gagasan tentang kompetisi baru tersebut sejak tahun 2009.
Baca juga: Thibaut Courtois Absen di Euro 2024, Fokus Pulih di Real Madrid
UEFA, melalui sang Presiden, Aleksander Ceferin, mengambil tindakan keras.
Pada April 2021, Ceferin melarang pemain yang terlibat dalam European Super League untuk berpartisipasi dalam turnamen UEFA.
"Pemain-pemain yang bermain di tim-tim dalam liga sempalan akan dilarang mengikuti Piala Dunia dan Piala Eropa. Kami mendorong semua orang untuk berdiri tegak bersama kami saat kami mengerahkan segala kekuatan untuk memastikan ini (European Super League) tidak akan pernah membuahkan hasil," ujar Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dikutip dari Goal International.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.