KOMPAS.com - Liga 1 2023-2024 dimeriahkan dengan kehadiran dua wasit asal Jepang, yakni Yusuke Araki dan Futoshi Nakamura.
Mereka didatangkan sebagai buah kerja sama antara PSSI dengan Federasi Sepak Bola Jepang JFA. Sebelumnya, Yoshimi Ogawa, telah bekerja sebagai Wakil Komite Wasit PSSI.
Adapun Liga Jepang tengah memasuki masa jeda. Yusuke Araki dan Futoshi Nakamura pun bisa didatangkan dan diharapkan dapat memberikan penyegaran untuk perwasitan Indonesia.
Sejauh ini, Araki dan Nakamura masing-masing mendapatkan kesempatan memimpin dua pertandingan.
Yusuke Araki memimpin laga pekan ke-22 antara Persita Tangerang vs Persikabo 1973. Ia lalu bertugas lagi pada laga pekan ke-23 antara Persis solo vs Dewa United.
Baca juga: Pelatih Persib Bisa Bedakan Kepemimpinan Wasit Jepang dan Indonesia
Sementara, Futoshi Nakamura memimpin laga pekan ke-22 antara Persib Bandung vs Persik Kediri. Pada pekan ke-23, Nakamura mengadili pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman.
Kehadiran dua wasit berlisensi FIFA dari Jepang menghadirkan warna baru dalam pertandingan Liga 1 2023-2023. Namun, pro dan kontra selalu ada.
1. Divaldo Alves - Persita Tangerang
Secara garis besar, kepemimpinan Yusuke Araki pada laga pekan ke-22 Persita vs Persikabo memuaskan Divaldo Alves.
Menurut sang pelatih Persita, kehadiran wasit berusia 37 tahun tersebut memberikan perbedaan pada pertandingan.
Laga yang berlangsung di di Stadion Indomilk Arena Tangerang, Minggu (10/12/2023) lalu, dimenangkan tuan rumah dengan skor 2-1.
Baca juga: Pelatih Persib Bisa Bedakan Kepemimpinan Wasit Jepang dan Indonesia
Persita berhasil mencetak dua gol di babak pertama dan Persikabo memperkecil kedudukan di usai jeda.
Pada laga ini, wasit Yusuke Araki mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Persita, yakni M. Toha dan Ambrizal Umanailo.
"Ada perbedaan sedikit saja, bukan karena bagus atau tidaknya dia. Saya suka kalau pertandingan lebih lancar daripada berhenti-berhenti. Saya kira dia biasa saja, wasit Indonesia bagus juga. Saya kira kehadirannya positif," kata pelatih Portugal itu.
2. Marcelo Rospide - Persik Kediri