KOMPAS.com - Pandit Sky Sports dan mantan pemain Manchester United, Gary Neville, memberikan kritik ke pelatih Erik ten Hag di derbi Manchester, Minggu (29/10/2023). Namun, ia mengutarakan, secara fundamental ada problem lebih besar di kubu Setan Merah.
Laga Man United vs Man City di Stadion Old Trafford tersebut berakhir dengan skor 3-0 bagi kemenangan tim tamu. Dwi gol Erling Haaland serta satu dari Phil Foden membenamkan Setan Merah di hadapan pendukungnya sendiri.
Pertandingan tersebut banyak dikatakan sebagai menggambarkan perbedaan kualitas dan cara kedua klub dijalankan selama 10 tahun terakhir.
"Babak pertama adalah sebuah kontes," ujar Neville di Sky Sports. "Babak kedua bukanlah kontes. Semua jadi berantakan, United hilang pada babak kedua."
Satu hal yang menjadi sorotan Neville adalah pergantian-pergantian pelatih Erik ten Hag, terutama ketika menarik keluar Sofyan Amrabat untuk memasukkan Mason Mount pada tengah babak dan juga ditariknya Rasmus Hojlund pada babak kedua.
Baca juga: Sindiran Pedas Pep Guardiola Soal Rahasia Kesuksesan Man City
Pergantian Hojlund disambut dengan "boo" oleh publik Old Trafford.
"Bukan hari bagus bagi pergantian-pergantiannya," lanjut Neville. "Pergantian-pergantian Ten Hag luar biasa musim lalu tetapi mereka kini membuat tim lebih buruk.
"Ten Hag melakukannya terlalu cepat. Ia membuka lapangan tengahnya dan terekspos."
Akan tetapi, Neville mengingatkan bahwa amarahnya tidak mengarah ke Ten Hag dengan kesalahan fundamental bukan berada di pundak sang pelatih.
"Racun yang ada di klub ini memakan setiap manajer dan setiap pemain yang datang kemari hidup-hidup," tuturnya.
Baca juga: Hasil Man United Vs Man City 0-3: Brace Haaland dan Gol Foden Benamkan Setan Merah
Kritik serupa juga datang dari rekan siaran Gary Neville di studio Sky Sports yang juga eks pemain Liverpool, Jamie Carragher.
Menurutnya, kedatangan Erik ten Hag tidak kunjung memberikan identitas permainan yang layak bagi klub sebesar Setan Merah.
"Ia telah berada di kubu Man United selama 18 bulan dan tak ada di sini yang bisa menjelaskan cara bermain Manchester United," tutur Carragher.
"Mereka bermain sepak bola underdog. Mreka bemain serangan balik dan bola-bola jauh - tak ada tim top lain yang bermain seperi itu."
"Sangat mengejutkan ketika Anda melihat mereka berupaya bermain keluar dari belakang."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.