Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pelatih Asal Jepang Kaget Lihat Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 16/08/2023, 10:00 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

 KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, sepak bola Indonesia sering disorot karena ulah pemain yang berguling-guling saat pertandingan.

Tidak hanya di kompetisi resmi Liga 1 2023-2024, tetapi juga saat turnamen hingga muncul istilah "Guling-guling FC".

Pelatih asal Jepang, Atsushi Yanagisawa, kaget melihat pemain Indonesia berguling-guling di lapangan untuk mengulur waktu.

Ia semakin kaget karena wasit Indonesia membiarkan pemandangan tersebut terjadi.

Baca juga: Lulinha Sentil Aksi Guling-guling Bali United di Liga 1

Pengalaman tersebut didapat selama dia bersama klub Kashima Antlers mengikuti turnamen International Youth Championship (IYC) 2023 yang diselenggarakan di Pulau Dewata Bali, Indonesia.

Hal itu disayangkan karena sebenarnya pemain-pemain muda Indonesia punya potensi, bahkan beberapa menarik perhatiannya.

"Jujur sangat kecewa dengan jalannya pertandingan. Utamanya dari lawan kami, Bhayangkara, yang terlalu banyak mengulur-ngulur waktu pada saat mereka unggul dari kami," ucapnya.

Ketidaktegasan wasit dalam yang mempimpin pertandingan juga membuatnya semakin heran.

Wasit seakan menormalisasi hal tersebut dengan memberikan waktu pemain untuk mengulur-ulur waktu.

Baca juga: Pelatih PSM Respons Kontroversi Guling-guling Lawan Persija Jakarta

"Kekurangan dari wasit dalam mengambil tindakan entah sengaja atau tidak sengaja, jadi pertandingan tidak bisa berjalan dengan semestinya," kata Atsushi Yanagisawa.

"Dari satu babak itu yang seharusnya bisa kami mainkan selama 45 menit, tetapi menurut penilaian kami pertandingannya hanya berjalan selama 25 menit, jadi sisanya hanya untuk berguling-guling dan mengulur-ngulur waktu," katanya.

"Itu membuat kami tidak bisa memaksimalkan strategi yang kami terapkan selama ini," ujarnya.

Ia menegaskan hal semacam ini tidak pernah diajarkan di Jepang sehingga terkejut melihat pemain muda Indonesia memperagakan hal yang dianggap menyalahi semangat sportivitas tersebut.

"Saya sangat kaget dengan cara bermain tadi, entah itu memang cedera atau memang hanya pura-pura karena selama ini di Jepang tidak ada yang seperti itu," katanya.

Bahkan, ia menilai kebiasaan seperti ini akan membuat sepak bola Indonesia sulit maju dan berkembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com