Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Sepak Bola Indonesia, Peter Schmeichel Cerita Kisah Inspirasi

Kompas.com - 05/08/2023, 17:15 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

 

KOMPAS.com - Legenda Manchester United, Peter Schmeichel, cerita bagaimana seorang figur inspiratif bisa mengangkat peruntungan negaranya hingga menembus Piala Eropa dan Piala Dunia.

Hal tersebut diungkapkan Peter Schmeichel ketika ditanya apa yang diperlukan bagi negara besar seperti Indonesia untuk bisa mewujudkan potensi sepak bola terpendamnya dan berbicara di level sesungguhnya.

Eks kiper timnas Denmark tersebut mengaku kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Akan tetapi, ia memberikan perspektif menarik dari negaranya sendiri.

"Selama 15 tahun terakhir saya mengarungi region ini dan kerap ditanya pertanyaan tersebut,' ujar Schmeichel dalam sesi roundtable interview di acara #SchmeichelKeVidio bersama beberapa media terpilih Tanah Air, termasuk Kompas.com, di Jakarta pada Sabtu (5/8/2023) siang WIB.

"Pasti ada alasan kenapa ada kekurangan pesepak bola kelas top Asia di liga-liga seperti Premier League."

"Saya tak tahu kenapa persisnya, apakah mereka mempriotaskan hal lain di luar sepak bola atau kurangnya kesempatan."

Baca juga: Sambut Musim Baru Premier League, Peter Schmeichel Hadir ke Jakarta

Pria berusia 59 tahun ini pun mencontohkan apa yang terjadi ke negaranya Denmark pada medio 1970-an di mana liga dan timnas mereka ketika itu masih kurang bisa bersaing.

Namun, Denmark perlahan membenahi sepak bola mereka yang sempat berstatus semi amatir dan menunjuk seorang pelatih asal Jerman, Sepp Piontek, pada 1979.

"Kami ketika itu juga tak berhasil lolos ke turnamen apapun," tuturnya. "Yang kami lakukan adalah mempekerjakan seorang pelatih asal Jerman penuh disipliner dengan metoda-metodanya sendiri."

"Pendekatannya tanpa kompromoi, semua mengikuti cara dia," ujarnya. Bagi warga Denmark, penunjukkan itu sukses karena mereka akhirnya lolos ke Piala Eropa 1984.

Ketika itu, kelolosan ke turnamen besar terhitung sulit karena hanya ada delapan negara yang berpartisipasi di putaran final. Sementara, Denmark tidak lolos ke turnamen apapun sejak 1960-an.

"Ketika kami lolos, semua tahu segala hal menjadi mungkin. Saat kecil saya melihat mereka bermain dan menyadari bahwa semua hal itu (meraih mimpi) adalah sangat memungkinkan," tutur pemenang lima gelar Liga Inggris bersama Man United tersebut.

"Angkatan saya bisa melihat pemain-pemain dari negara sendiri sebagai inspirasi. Sebelumnya, kami harus melihat sosok dari Liga Inggris, karena itu satu-satunya liga yang ditayangkan."

Kiper legendaris Man United, Peter Schmeichel ketika menghadiri sesi konferensi pers dari Vidio jelang bergulirnya Premier League.KOMPAS.com/FRENGKY TANTO WIJAYA Kiper legendaris Man United, Peter Schmeichel ketika menghadiri sesi konferensi pers dari Vidio jelang bergulirnya Premier League.

Ia mengaku dalam sekejap, pemain-pemain Denmark angkatan awal 1980an itu menjadi inspirasinya. Schmeichel ketika kecil tahu bahwa perjuangannya akan bisa berbuah sukses seperti para senior.

Baca juga: Peter Schmeichel Tak Terkejut dengan Evolusi Kiper Seperti Onana

Namun, ia mengakui bahwa pergeseran gaya manajemen sangat memungkinkan terjadi dan di saat itu, federasi perlu pintar dalam melakukan pendekatan berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Timnas Indonesia
Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com