KOMPAS.com - Laga pekan ke-5 Liga 1 2023-2024 antara Bali United vs Dewa United berakhir dengan skor 3-1. Duel diwarnai kericuhan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (29/7/2023).
Kericuhan melibatkan pemain Dewa United, Ricky Kambuaya, dengan pemain Bali United. Pertandingan berjalan dengan tensi panas sejak pertengahan babak pertama.
Beberapa kali pemain bernomor punggung 19 itu terlibat gesekan yang menciptakan bibit-bibit friksi. Sempat terlihat saling sahut nada tinggi juga tetapi tidak berujung ribut.
Puncak ketegangan terjadi pada akhir pertandingan. Tepat setelah peluit panjang ditiup wasit Nendi Rohaendi, pemain asal Sorong tersebut menerjang ke arah bench pemain Bali United.
Pemain Bali United yang reaktif pun melayani konfrontasi Ricky. Pemain lain tidak tinggal diam.
Baca juga: Hasil Bali United Vs Dewa United 3-1: Serdadu Tridatu Beri Tangsel Warrior Kekalahan Perdana
Mereka menahan Ricky Kambuaya dan pemain Bali United yang terpancing. Banyaknya aksi saling dorong membuat suasana tidak kondusif.
Beruntung ketegangan tidak berlangsung lama. Setelah mengendalikan diri, mantan pemain Persebaya Surabaya itu menyalami satu per satu pemain dan official Bali United.
Pelatih Dewa United, Jan olde Riekerink, menyayangkan hal ini bisa terjadi. Tapi di sisi lain ia yakin ada sebab dan akibat yang menyebabkan pemainnya bertindak di luar kebiasaannya.
Sebab, selama ini ia mengenal winger berusia 27 sebagai sosok yang jujur dan terbuka.
“Keadilan itu dia junjung tinggi, jadi kalau ada sesuatu yang terjadi ada komentar datang ke dia yang menyinggung dia. 100 persen saya juga tidak senang dengan kata-kata apa yang diucapkan dari bench,” kata pelatih asal Belanda tersebut.
Ia tidak membenarkan tindakan kekerasan. Tetapi ia yakin Ricky Kambuaya tidak akan bersikap reaktif hanya karena masalah sepele.
Tentu ada pemantik yang membuat pemain Timnas Indonesia tersebut memutuskan berdiri dan melawan.
“Terutama saya percaya dia dan dia memiliki sikap adil pada pemain. Jadi ada sesuatu yang terjadi di situ,” kata Jan Olde Reijerink.
“Kalau orang seperti ini disentuh kesalahannya pasti dari sana bukan dari sini. Jadi kejujuran di olahraga terutama di orang-orang Indonesia sangat penting. Karena dia pemain timnas,” pungkasnya.
Sementara itu pelatih Bali United, Stefano Cugurra, memberikan sudut pandang yang berbeda.