Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Penerapan VAR di Indonesia, Hampir Rp 100 Miliar

Kompas.com - 27/05/2023, 14:34 WIB
Ahmad Zilky,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengungkapkan, biaya untuk mengoperasikan sistem Video Asistant Referee (VAR) di Indonesia mencapai nyaris Rp 100 miliar.

“Tidak cukup Rp 10 atau Rp 20 miliar, mendekati Rp 100 miliar,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus, mengenai biaya VAR, dikutip dari Antara News.

Ferry Paulus menuturkan bahwa penggunaan VAR juga membutuhkan regulasi sebelum mengoperasikan sistem itu ke 18 stadion di Liga Indonesia.

Sosok berumur 59 tahun itu lalu membandingkan dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia yang memiliki kondisi geografis berdekatan sehingga tak memerlukan banyak stasiun pemancar.

“Kalau di Thailand dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian Malaysia hanya di enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun,” ujarnya.

Baca juga: Soal Penerapan VAR di Indonesia, Proses Rumit dan Wasit Harus Bisa Bahasa Inggris

“Jadi, di semua klub itu ada karena Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwith-nya juga variatif,” tambah dia.

Eks petinggi Persija Jakarta itu mengungkapkan bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir sejatinya telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak guna meningkatkan performa dari bandwith VAR.

“Kemarin Ketum (Erick Thohir) juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperkuat sinyal dan bandwith dan sebagainya. Kalau perlu dibangun tower, itu komitmen Ketum,” tuturnya.

PSSI memang merencanakan untuk memasang 18 stasiun pemancar untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim Liga Indonesia ke depannya.

Baca juga: Penerapan VAR di Liga 1 Musim Depan, Semua Stadion Harus Punya WiFi

“Kami semua ada di setiap stadion, jadi kami investasikan untuk 18 klub. Yang stasiun khusus tidak boleh pindah kandang,” ujar dia.

“Namun, memang ada juga beberapa klub. Kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur,” tuturnya.

Penggunaan VAR di Indonesia tak mudah

Sementara itu, Exco PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa penerapan VAR di Indonesia bakal melewati prosedur tak mudah.

Menurut Arya, wasit-wasit di Indonesia mesti melalui proses pelatihan dengan menggunakan bahasa Inggris.

“Seperti di Thailand itu sudah memakai (VAR) tiga musim, Singapura sudah pakai satu musim. Itu ternyata perangkatnya rumit,” kata Arya.

“Jadi, harus ada kesiapan teknis dan wasit harus dilatih. Satu hal lagi, mereka mesti bisa berbahasa Inggris,” jelasnya.

Baca juga: Piala Dunia U20 2023, Enam Stadion Akan Dipasang Fasilitas VAR

“Kan ada pelatihan-pelatihan. Biasanya itu setahun baru bisa VAR-nya. Namun, kami meminta tolong supaya ada percepatan. Nanti, kita coba,” ujar dia.

Terlebih lagi, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa VAR rumit karena memerlukan perangkat serta sumber daya manusia yang tidak sedikit.

“Kita lihat seperti waktu belajar Excel kan belajar aplikasi. Nah, apalagi ini (VAR) agak besar, perangkatnya banyak, orangnya agak banyak,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com