KOMPAS.com - Kiper sekaligus kapten timnas Perancis, Hugo Lloris, berpeluang mengukir sejarah langka pada laga final Piala Dunia 2022 kontra Argentina.
Laga final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan Argentina vs Perancis akan dihelat di Lusail Stadium, Doha, Qatar, pada Minggu (18/12/2022) malam WIB.
Jika Perancis mampu mengalahkan Argentina, Hugo Lloris akan menjadi kapten pertama dalam sejarah yang berhasil mengangkat trofi Piala Dunia dua kali.
Hugo Lloris mendapatkan trofi Piala Dunia pertamanya ketika memimpin timnas Perancis menjadi juara pada edisi 2018 di Rusia.
Baca juga: Data Statistik Argentina Vs Perancis di Final Piala Dunia 2022
Dalam sejarah Piala Dunia, banyak pemain pernah mendapatkan kesempatan mengangkat trofi juara untuk kedua kalinya sebagai kapten.
Namun, tidak ada satupun yang berhasil entah itu karena negaranya kalah di partai final atau kehilangan status kapten.
Legenda timnas Brasil, Dunga, menjadi salah satu contoh dari kasus tersebut.
Dunga adalah kapten yang memimpin timnas Brasil menjadi juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Empat tahun berselang, Dunga kembali mengantar timnas Brasil ke final Piala Dunia 1998 yang dihelat di Perancis.
Baca juga: Argentina Vs Perancis, Mengingat Lagi Saat Mbappe Benamkan Messi dkk
Namun, Dunga harus menjadi pesakitan pada final Piala Duna 1998 setelah timnas Brasil kalah telak 0-3 dari tuan rumah Perancis.
Legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, juga pernah mengalami hal serupa seperti Dunga.
Nama Diego Maradona langsung melejit ketika tampil trengginas dan berhasil mengantar timnas Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Gol Tangan Tuhan Maradona ke gawang Inggris pada perempat final Piala Dunia 1986 menjadi cerita kontroversial turut mengiringi kesuksesan Argentina saat itu.
Empat tahun berselang, Diego Maradona masih menjadi kapten timnas Argentina pada Piala Dunia 1990 yang berlangsung di Italia.
Baca juga: Argentina Vs Perancis, Alasan Les Bleus Tak Takut Messi Si Kutu
Diego Maradona kala itu seperti membelah Italia menjadi dua bagian karena tampil di Piala Dunia 1990 setelah mengantar Napoli menjadi juara Serie A.