KOMPAS.com - Direktur Olahraga Tokyo Verdy, Atsuhiko Ejiri, membicarakan soal atribut spesial yang dimiliki oleh pemain dari Asia Tenggara di Liga Jepang.
Tokyo Verdy resmi merekrut Pratama Arhan secara gratis dari PSIS Semarang, tepatnya pada Rabu (16/2/2022).
Klub J2 League atau Divisi Kedua Liga Jepang itu memberikan kontrak permanen kepada Pratama Arhan dengan durasi dua tahun.
Pratama Arhan merupakan pemain ASia Tenggara atau ASEAN pertama yang direkrut oleh Tokyo Verdy.
Baca juga: Misi Mulia Tokyo Verdy di Balik Perekrutan Pratama Arhan
Ada fakta menarik mengenai transfer bek kiri timnas Indonesia itu. Tokyo Verdy diketahui telah mengincar sang pemain sejak Agustus 2020.
Namun, pandemi Covid-19 membuat Tokyo Verdy terhambat untuk melakukan negosiasi dengan PSIS Semarang.
Fakta tersebut menandakan bahwa Arhan memiliki daya tarik cukup tinggi sehingga Tokyo Verdy rela menunggu lama untuk meresmikan sang pemain.
Terdapat sejumlah faktor yang membuat Tokyo Verdy tertarik dengan pemain berusia 20 tahun itu.
Baca juga: CEO PSIS Ragukan Klaim Gaji Pratama Arhan di Tokyo Verdy Lebih Kecil Ketimbang di Liga 1
Salah satunya karena pemain ASEAN memiliki atribut spesial, yakni intensitas tinggi dalam permainan.
Hal itu disampaikan oleh Atsuhiko Ejiri dalam wawancara di kanal YouTube J-League, Jumat (18/2/2022).
"Jika bicara tentang pemain ASEAN, kecepatan dalam intensitas tingginya luar biasa. Menurut saya, itu kelas dunia," kata Atsuhiko Ejiri.
Lebih lanjut, Atsuhiko Ejiri menyinggung kapten timnas Thailand, Chanathip Songkrasin, yang telah terbukti di J-League.
Baca juga: Bukan Gaji yang Dipikirkan Pratama Arhan di Tokyo Verdy, tetapi...
Chanathip Songkrasin sendiri memang telah menunjukkan kelasnya di Consadole Sapporo dan kini bahkan bergabung dengan jawara J-League, Kawasaki Frontale.
"Chanathip dari Thailand misalnya, dia sudah menjadi pemain inti di Sapporo," ujar Atsuhiko Ejiri.
"Kesannya saat kita melihat dari sisi individu (pemain ASEAN), ternyata banyak individu yang merupakan pemain luar biasa," tuturnya menambahkan.