Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Barcelona Belum Mengundurkan Diri dari Super League

Kompas.com - 22/04/2021, 19:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Barcelona belum secara eksplisit mengumumkan bahwa klub akan mundur dari proyek European Super League. Padahal, sembilan dari 12 klub pelopor telah mengundurkan diri di bawah tekanan intens para stakeholder sepak bola.

Hanya tersisa Real Madrid, Juventus, dan Barcelona yang belum secara tegas menyatakan bahwa mereka tak terlibat lagi dengan European Super League.

Hal ini dapat dimaklumi mengingat Presiden Real Madrid Florentino Perez dan Presiden Juventus Andrea Agnelli disebut-sebut sebagai dua otak di balik liga cabutan tersebut.

Namun, posisi Barcelona tidak sama dengan kedua klub tersebut. Apalagi, presiden Barcelona, Joan Laporta, baru menjabat sejak awal Maret setelah menggantikan Josep Maria Bartomeu.

Kini, SPORT.es mengutarakan kalau Blaugrana sebenarnya menyimpan ketidak puasan terhadap UEFA dan juga FIFA.

Baca juga: Barcelona Juga Berpeluang Mundur dari European Super League

Blaugrana dilaporkan setuju secara prinsip dengan beberapa poin Liga Super Eropa.

Kubu Catalan dilaporkan ingin duduk dan berbicara dengan pihak-pihak terkait karena "klub mengerti bahwa norma-norma sepak bola harus berubah dan harus berubah sekarang."

Di satu sisi, Barcelona paham bahwa kubu mereka harus segera menjauhkan diri dari European Super League karena ekses negatif yang ditimbulkan, terutama di hadapan para fans.

Akan tetapi, hingga Kamis (22/4/2021) sore WIB, Barcelona belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Media sama melaporkan kalau Presiden Joan Laporta telah menjelaskan proyek ESL ke Ronald Koeman dan para kapten Barcelona.

Ia juga mengatakan kalau dukungan mereka akan tergantung dari persetujuan para socios alias anggota klub.

Di sisi lain, Barcelona juga percaya bahwa harus ada aksi lebih dari UEFA untuk membenahi permasalahan laten di sepak bola Eropa.

Barca dikatakan punya sederet panjang keluhan yang mereka anggap tidak adil dan tak bisa ditoleransi.

Misalnya, Barca bersikukuh bahwa tidak adil kalau UEFA menyimpan 40 persen profit bagi diri mereka sendiri di kerangka ekonomi sekarang.

Baca juga: Super League Ditangguhkan, Biang Kerok Ada di Antara Klub Inggris

Terlebih, UEFA dan FIFA juga kerap membuat dan mengganti kalender sepak bola seenak mereka tanpa memperhitungkan para pemain yang dibayar oleh klub.

Petinggi Barcelona bergargumen, tim-tim harus punya kekuatan lebih untuk menahan para pemain mereka dari mengikuti laga-laga internasional.

Setidaknya, hubungan Barcelona dan UEFA dikatakan hangat. Barcelona tetap ingin membenahi situasi yang melukai klub-klub besar di Eropa.

Laporta dan presiden UEFA Aleksander Ceferin dilaporkan berkomunikasi secara konsisten. Ceferin juga mengatakan dari semua klub pembangkang, Barcelona yang membuat dia kecewa paling sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com