KOMPAS.com - Kata privilese atau hak istimewa belakangan ini jadi perbincangan hangat warganet Indonesia di Twitter.
Tema seputar privilege jadi bahan perdebatan karena dinilai jadi salah satu faktor penentu kesuksesan seseorang di masa depan.
Banyak yang menganggap seseorang punya privilise salah satunya adalah jika ia terlahir dari keluarga kaya.
Orang-orang ini akan punya peluang sukses lebih besar dibanding seseorang pekerja keras yang terlahir dari keluarga tanpa punya privilese.
Kalangan yang berpendapat demikian menganggap dengan privilese, maka seseorang akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan berkualitas yang kelak jadi penentu kesuksesannya di masa depan.
Baca juga: Putri Tanjung dan Sukses Usia Muda karena Privilege, Benarkah Terjadi?
Pendapat yang menyebut privilese jadi faktor penentu kesuksesan seseorang di masa depan bisa jadi akan mudah disanggah jika acuannya adalah kalangan pesepak bola dunia.
Di dunia sepak bola, ada begitu banyak kisah superstar yang tadinya berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah alias miskin.
2beer! Lets play this game.
How Privilege are you? pic.twitter.com/OiVJ58SiIw
— Tubirfess (@tubirfess) July 14, 2020
Salah satu yang mungkin bisa dijadikan contoh adalah sang megabintang, Cristiano Ronaldo.
Cristiano Ronaldo terlahir dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro.
Ia lahir pada 5 Februari 1985 di Funchal, Madeira, Portugal.
Ronaldo merupakan anak bungsu dari empat bersaudara buah cinta Jose Dinis Aveiro dan Maria Dolores do Santos.
Saat Ronaldo masih dalam kandungan, sang ibu mengaku pernah berkeinginan menggugurkan janinnya.
Baca juga: Privilege dan Pengaruhnya terhadap Mobilitas Sosial Seseorang...
Pasalnya, Dolores khawatir kehadiran anak keempat bisa makin menambah beban ekonomi keluarga.
Ibu Ronaldo adalah seorang tukang masak, sedangkan sang ayah seorang tukang kebun yang bekerja sambilan sebagai "kitman" di Andorinho, salah satu klub amatir di kota tempatnya tinggal.
Selain terlahir dari keluarga miskin, Ronaldo juga bukan orang yang pintar di dunia akademik. Prestasinya di bangku sekolah bisa dibilang jeblok.