Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PSSI Bicara Soal Pemotongan Gaji dan Kesejahteraan Pemain di Tengah Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 08/04/2020, 15:15 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, berbicara  mengenai keputusan pemangkasan gaji dan kesejahteraan pesepak bola Indonesia di tengah pandemi virus corona pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI yang diadakan secara teleconference pada Rabu (8/4/2020).

Ia mengatakan bahwa pemangkasan gaji mencapai 25 persen itu sudah dibicarakan dan disepakati semua pihak. Selain itu, ia mengatakan bahwa kesejahteraan pemain menjadi "tanggung jawab maksimal" pihak klub.

Kompetisi Shopee Liga 2 2020 dan Liga 2 tengah berhenti di tengah wabah Covid-19 yang tengah menyerang dunia dan tak terkecuali Indonesia.

Melalui Surat Keputusan pada 27 Maret 2020, Ketum PSSI telah menetapkan bahwa status pemberhentian kompetisi adalah karena Keadaan Kahar (Force Majeure) terkait Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana akibat wabah Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Damiano Tommasi Bahas Situasi Genting di Serie C dan Serie D

Alhasil, Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 dihentikan sampai tanggal 29 Mei 2020.

Apabila Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana diperpanjang oleh Pemerintah RI, maka PSSI akan membatalkan kompetisi sepak bola profesional di Indonesia.

Pada surat sama, PSSI juga menetapkan bahwa klub dapat membayar para pemain mereka maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja untuk bulan Maret, April, Mei, Juni.

Keputusan ini sempat mendapat respon negatif dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Melalui kuasa hukumnya, Riza Hufaida, APPI berharap PSSI meninjau kembali SK yang telah dikeluarkan.

"PSSI mau meninjau kembali SK tersebut dan kami para pihak duduk bareng untuk membicarakan win-win solution terhadap masalah ini," kata Riza saat dihubungi BolaSport.com, Sabtu (28/3/2020).

Menurut Riza, dengan hanya dibayarkan 25 persen dari gaji yang seharusnya, para pemain akan menjadi pihak yang paling dirugikan.

Baca juga: Ide Iker Casillas untuk Sepak Bola Eropa Dimentahkan Presiden LaLiga

Namun, Mochamad Iriawan menegaskan pada Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR bersama dengan PBSI (bulu tangkis) dan PABBSI (angkat berat, binaraga, dan angkat besi).

Pada rapat telekonferensi tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule ini mengatakan kalau keputusan pemgangkasan gaji pemain dari PSSI merupakan bentuk kesepakatan.

"Gaji 25 persen dalam Keadaan Kahar, sudah diskusi dengan pemilik klub dan disepakati semua. Tentunya ada yang 1-2 tidak menyepakati, Persita Tangerang hanya 10 persen dan ini akan jadi perhatian serta berkomunikasi," tuturnya seperti dikutip dari notulensi rapat yang didapatkan KOMPAS.com.

"Klub lain rata-rata menyepakati, meski kalau ada gugatan dari pemain, kami akan membantu hukumnya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com