Iwan Bule juga menegaskan peran klub dalam memastikan kesejahteraan pemain dan melakukan tindakan antisipatif di situasi tanpa kompetisi ini.
"Bagi pelatih timnas kami sudah memberikan asuransi. Ini jadi bentuk antisipasi kami," tuturnya.
"Pemain bola ada di klub-klub, jadi itu tanggung jawab maksimal klub terkait kesejahteraan, kesehatan, dan lain sebagainya."
"Bagi Force Majeure, terkait gaji sudah melalui pengkajian karena sudah melakukan perhitungan modal pemilik klub. Klub Liga 1 dan Liga 2 sudah melakukan tes terkait virus corona dan asupan pemain disediakan masing-masing klub," lanjut Iwan Bule lagi.
Baca juga: Tak Takut UEFA, Liga Belgia Pertanyakan Arti Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19
Iwan juga menjelaskan mengenai rencana dana bantuan FIFA sebesar 2,7 miliar dolar AS atau setara 44 triliun rupiah yang akan dibagikan kepada anggotanya yang terpukul akibat pandemi virus corona.
PSSI akan mengirimkan proposal kepada ototitas tertinggi sepak bola dunia itu terkait kondisi di Tanah Air.
"Dana 44 triliun rupiah dari FIFA bukan untuk pembinaan tetapi penanganan Covid-19. Tentu kami akan lakukan proposal untuk penanganan Covid-19 karena kami tidak ingin juga ada pemain, pelatih, dll yang terkena penyakit tersebut," tuturnya.
"Semoga pada akhir tahun nanti seluruh sepak bola kita dalam keadaan selamat dan sehat. Kalau Juni atau Juli belum ada pencabutan status dari Pemerintah, maka kompetisi tidak akan kita lanjutkan baik Liga 1 maupun Liga 2," ungkap Iwan Bule lagi.
"Di beberapa klub besar sudah melakukan upaya pencegahan, meski dalam kondisi sulit. Ada yang sudah diisolir ke satu tempat dan memantau dengan intensif seperti Persib dan Arema Malang," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.