KOMPAS.com - Presiden Asosiasi Pesepak Bola Italia, Damiano Tommasi, mengutarakan bahwa 70 persen pemain profesional di Italia mengantongi gaji kotor kurang dari 50 ribu euro per tahun.
Damiano Tommasi berkomentar mengenai kondisi aktual yang terjadi kepada para pesepak bola profesional Italia di tengah pandemi virus corona.
Ia mengatakan bahwa sepak bola Italia lebih dari kehidupan glamor di Serie A.
Mayoritas pemain profesional di Italia, terutama di Serie D ke bawah akan terancam terjun ke krisis keuangan karena pendapatan minim mereka.
"Usaha yang kami lakukan sekarang adalah memastikan bahwa semua sumber daya dipakai agar mereka dapat pulih dari krisis ini, setidaknya melindungi mereka dengan gaji-gaji terendah," tuturnya seperti dikutip dari Gazzetta.
Baca juga: Pandemi Virus Corona di Italia Bahayakan 12.000 Klub dan 1 Juta Pesepak Bola
"Jelas, mereka ini jauh dari para juara yang sering disebut di media. Sebanyak 70 persen pemain Lega Pro (Serie C) mendapatkan gaji kotor kurang dari 50.000 euro (Rp 880 juta) per tahun," lanjut mantan pemain AS Roma ini.
Tommasi mengutarakan bahwa Serie D sendiri punya lebih dari 160 tim dan otoritas sepak bola Italia kesulitan untuk mencari solusi.
Alhasil, kans untuk memberhentikan musim menjadi sangat tinggi.
"Hal ini tentu membahayakan banyak pihak yang menggantungkan hidup dari sepak bola," tuturnya.
"Saya percaya bahwa kami juga punya tanggung jawab untuk menghidupkan kompetisi karena tak hanya atlet, pelatih, dan manajer yang terlibat. Para pekerja luar lapangan, fisioterapis, supir, dan pekerja stadion harus segera kembali setelah kondisi memungkinkan."
Baca juga: Pertemuan Serie A Buntu, Liga Italia Belum Menemukan Tanggal Kembali
Salah satu tim Serie C, Monza, telah mencapai persetujuan dengan para pemain dan staff teknis untuk mengurangi gaji mereka bulan Maret menjadi hanya 50 persen.
Memang tak semua tim terancam keuangannya. Reggina contohnya.
Klub Serie C tersebut tak mengurangi gaji pemain mereka di tengah pandemi krisis corona.
Menanggapi hal ini, Presiden Lega Pro, Francesco Ghirelli, mengutarakan bahwa setiap klub berhak mengambil keputusan masing-masing.
"Kami berada di rezim pasar bebas, jika Reggina punya sumber daya untuk tetap membayar pemain, saya bahagia karena mereka tak perlu menderita," tutur Ghirelli kepada Tuttosport.
"Kendati demikian, situasi sesungguhnya bagi klub-klub Serie C lain tak berubah. Semua harus membuat pengorbanan besar untuk melewati masa sulit akibat virus terkutuk ini."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.