KOMPAS.com - Salah satu masalah tim nasional Indonesia kesulitan berprestasi akibat terbelahnya fokus pemain antara klub dan timnas. Contohnya pada Piala AFF 2018.
Saat Piala AFF berlangsung, Liga 1 saat itu tetap bergulir dan memasuki pekan krusial. Tidak bisa dimungkiri pemain terganggu konsentrasinya lantaran memikirkan klubnya apakah bisa juara atau lolos dari degradasi.
Dalam wawancara Kompas.com dan BolaSport pada Kamis (31/1/2019), pelatih tim nasional Simon McMeneny, menilai hal tersebut wajar terjadi di semua negara, tidak hanya Indonesia saja.
Hanya, pria 41 tahun itu mengatakan, ada perbedaan antara Indonesia dan negara lain.
”Bedanya, negara ini (Indonesia) tidak menghentikan liga saat timnas bermain. Ada alasan untuk situasi ini,” ucap Simon.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Simon McMenemy, Cahaya Harapan Timnas Indonesia
”Jadi, hal itu sulit bagi pemain untuk bermain bagi timnas dan klub. Timnas vs klub adalah argumen yang sudah berlangsung lama di mana pun,” tutur Simon.
Lantas, apa langkah Simon untuk mengatasi masalah-masalah yang bakal timbul dengan kasus yang sama seperti ini?
Dengan tegas, Simon akan melakukan komunikasi dengan pelatih klub dan membina relasi yang baik dengan mereka.
”Bagi saya, kuncinya adalah punya relasi bagus dengan pelatih klub. Saya pernah jadi pelatih klub, pernah merasakan ditinggal pemain karena timnas,” ucap Simon.
”Saya ingin memastikan pelatih klub tahu apa yang dilakukan timnas. Jika kami bisa membuat hidup lebih mudah bagi pelatih klub, hidup juga akan lebih mudah bagi pemain,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Wawancara Eksklusif: Joko Driyono, Mau Ngapain di PSSI?
Menurut Simon, dia juga akan lebih sedikit tekanan dan lebih banyak bisa memahami perencanaan dari pelatih klub.
”Semua ini untuk mengantisipasi dan menciptakan strategi, jika pemain yang dibutuhkan tidak ada di klub karena membela timnas,” tutur Simon.
”Komunikasi dengan pelatih klub sangat penting untuk saya,” jelas eks pelatih Bhayangkara FC, Mitra Kukar, dan Pelita Bandung Raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.