Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tautan antara Portugal, Yunani, dan Leicester City

Kompas.com - 11/07/2016, 08:40 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Kesuksesan Fernando Santos mengantarkan Portugal juara Piala Eropa 2016, Minggu (10/7/2016), menambah cerita manis pelatih buangan Yunani.

Santos menukangi Portugal sejak September 2014 atau tiga bulan setelah meninggalkan Yunani. Federasi Sepak Bola Yunani (HFF) enggan memperbarui kontrak pelatih berusia 61 tahun itu.

Rapor merah menutup kiprah Santos bersama tim berjulukan Galanolefki. Mereka disingkirkan Kosta Rika lewat adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 2014, 29 Juni 2014.

Dalam pertandingan pamungkasnya, Santos diusir keluar lapangan oleh wasit. Akibat aksi tidak sportifnya, dia turut diganjar skorsing delapan pertandingan, lalu dikurangi menjadi enam seusai banding.

Selama empat tahun mengasuh Yunani, Santos tidak mampu menyamai pencapaian pendahulunya, Otto Rehhagel. Nama terakhir mengantarkan tim non-unggulan itu menjuarai Piala Eropa 2004 dengan menaklukkan Portugal di final.

Kegagalan Portugal 12 tahun lalu dilunasi oleh Santos tahun ini. Seleccao, julukan mereka, menjadi kampiun setelah menang 1-0 atas tuan rumah lewat babak perpanjangan waktu.

Dia masih mengusung cara Yunani selama turnamen. Portugal tidak ragu bermain defensif. Gaya tersebut dikonfirmasi oleh statistik final yang menunjukkan cuma 3 tembakan ke arah gawang dilepaskan Portugal berbanding 7 milik Perancis.

Di bawah Santos, Portugal dan Yunani sama-sama sulit ditaklukkan. Enam tahun lalu, Santos memulai kariernya di Yunani dengan catatan 17 pertandingan tanpa kalah.

Kiprah Portugal di Piala Eropa kali ini juga demikian. Dalam waktu normal, enam dari tujuh pertandingan yang dilalui mereka berakhir imbang. Seleccao baru bisa meraih kemenangan dalam 90 menit pada semifinal melawan Wales, Rabu (6/7/2016).

"Kami bermain sederhana seperti merpati dan cerdik serupa ular," tutur Santos setelah laga final, seperti dilansir situs resmi UEFA.

Santos bukanlah satu-satunya pelatih yang sukses setelah dibuang oleh Yunani. Kisah serupa dialami suksesornya, Claudio Ranieri.

Masa bakti Ranieri bahkan jauh lebih singkat, yaitu empat bulan. Dia didepak akibat kekalahan Yunani dari Kepulauan Faroe pada Kualifikasi Piala Eropa 2016, 14 November 2014.

Peruntungan Ranieri berbalik ketika menerima tawaran Leicester City setahun berselang. Secara mengejutkan, pria asal Italia itu membawa Leicester juara Premier League 2015-2016.

Yunani? Lolos ke putaran final di Perancis saja tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbasi Jakarta Segera Gelar Kompetisi Liga Basket Putri

Perbasi Jakarta Segera Gelar Kompetisi Liga Basket Putri

Olahraga
Hasil Bayern Vs Madrid: Drama 4 Gol dan 2 Penalti, Dua Raksasa Imbang

Hasil Bayern Vs Madrid: Drama 4 Gol dan 2 Penalti, Dua Raksasa Imbang

Liga Champions
Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com