Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali United dan Mimpi Besar Yabes Tanuri

Kompas.com - 06/09/2015, 14:33 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Bali United saat ini menjadi salah satu tim kebanggaan baru bagi masyarakat Indonesia. Di tengah berbagai persoalan sepak bola Indonesia, skuad asuhan Indra Sjafri tersebut tetap mencoba konsisten sebagai klub profesional di dalam negeri.

Hal itu bisa dilihat dari langkah klub yang tetap berlatih meski kompetisi Indonesia Super League (ISL) dihentikan sejak April 2015 setelah PSSI dibekukan pemerintah. Hasilnya pun bisa terlihat dari performa Bayu Gatra dan kawan-kawan yang menjadi salah satu tim unggulan di Piala Presiden 2015.

Keikutsertaan Bali United di dunia sepak bola Indonesia tidak terlepas dari peran pemilik klub, Yabes Tanuri. Pria yang juga adik dari Pieter Tanuri, Presiden Director Multistrada itu, memiliki rencana besar membentuk skuad berjuluk Serdadu Tridadu sebagai salah satu tim kuat di Indonesia.

Kepada Kompas.com, di sela perhelatan Piala Presiden 2015, Yabes bercerita banyak mengenai alasannya terjun ke dalam dunia sepak bola Indonesia bersama Bali United. Berikut ini adalah petikan wawancaranya:

Apa alasan Anda terjun ke sepak bola Indonesia?

Sepak bola Indonesia lepas dari dana APBD sejak 2011. Oleh karena itu, menurut saya, sepak bola kita masih "balita" jika masuk ke kategori industri. Membentuk industri normalnya memerlukan waktu bertahun-tahun. Indonesia memang gemar sepak bola, tetapi perkembangan industrinya baru berjalan sebentar.

Banyak contoh industri sepak bola di negara-negara maju yang berjalan cukup lama. Bahkan, kalau mau contoh lain, sebut saja negara-negara berkembang, seperti Argentina dan Brasil. Mereka negara berkembang, tetapi industri sepak bolanya bisa dibilang sudah maju. Kenapa bisa seperti itu? Karena selain dipenuhi talenta yang luar biasa, mereka mempunyai nilai yang tinggi.

Jadi, menurut saya, ini momen yang tepat untuk terjun ke dunia sepak bola Indonesia. Kalau kami berkecimpung ketika sepak bola di Indonesia sudah masuk ke kategori industri maju, sudah pasti biayanya juga sangat mahal. Saya berharap dengan seiring berkembangnya industri sepak bola, nilai perusahaan-perusahaan juga bisa menjadi lebih besar.

Faktor kecintaan terhadap sepak bola?

Ya, saya juga sebenarnya suka dengan sepak bola. Namun, memang kalau hanya menonton di televisi atau cafe-cafe saja rasanya kurang "menggigit". Selain itu, saya pun melihat dari segi industri, value, dan ada kemauan untuk ikut serta memajukan sepak bola Indonesia. Saya mau ikut mencoba apakah bisa atau tidak sih? Mencoba profesional bisa dilakukan atau tidak sih di sini? Tentunya, sebagai tim, kami akan terus mencoba profesional.

Mengapa memilih Bali?

Pertama, ketika kami mengambil Pusam, saya bertanya kepada beberapa sponsor ingin bertempat di kota mana. Kebetulan dari beberapa kota, kami memutuskan untuk bertempat di Bali karena di sini juga kan tidak ada tim ISL.

Selain itu, nama Bali juga sudah berkumandang internasional. Dengan Bali United, saya berharap Bali juga bisa menjadi tujuan wisata olahraga Indonesia, meskipun sepak bola kita saat ini sedang disanksi FIFA. Hukuman itu pun mau tidak mau membuat kami harus bergerak dan melakukan promosi program-program lebih cepat.

Mengacu kepada beberapa klub Bali sebelumnya yang banyak "gulung tikar", seberapa besar keyakinan Bali United akan sukses?

Kami akan mencoba seprofesional mungkin. Kami saat ini memiliki tim marketing yang berisi sekitar 9 hingga 10 orang yang boleh dibilang expert di bidangnya. Tim kami biasa bikin event olahraga, tetapi bukan skala seperti ini (sepak bola).

Hasilnya ternyata cukup memuaskan. Menurut mereka euforia dalam sepak bola itu berbeda ketimbang olahraga lain. Dulu kalau kami mau promo produk itu cukup sulit. Akan tetapi, di sepak bola, dalam beberapa jam saja, sekali promo, misalnya, follower bisa bertambah 1000 hingga 1500. Jadi, kami berusaha menyinergikan antara klub dan marketing. Prestasi tim juga sangat penting karena agar dapat membangkitkan value produk. Saya percaya bahwa tim-tim sepak bola itu adalah perpanjangan dari marketing company dari perusahaan-perusahaan besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com