Arema Tampil Mengecewakan Saat Lawan Persegres

Arema belum mampu menunjukkan performa terbaiknya, bahkan dalam laga persahabatan untuk mengenang pelatih Arema Suharno yang meninggal karena sakit (Rabu, 19/8) itu tampil mengecewakan di sepanjang 90 menit pertandingan. Padahal, pelatih Arema Joko Susilo yang menggantikan Suharno, sudah menurunkan seluruh pemain terbaiknya.

Aksi menarik Arema hanya terlihat di pertengahan babak kedua. Itupun tidak bertahan lama, apalagi setelah kedua penyerang Arema Cristian Gonzales dan Samsul Arif ditarik keluar, serangan Arema kembali mengendor, meski sejumlah pemain tengah seperti Benny Wahyudi, Dendy Santoso, Hendro Siswanto, dan Gede Sukadana masuk sejak awal babak kedua.

Pergantian komposisi pemain ini belum efektif menambah daya gedor Singo Edan. Perubahan mulai terlihat ketika Sunarto masuk dan Joko Susilo mengurangi pemain belakangnya. Masuknya Sunarto membuat Arema mampu mengobrak-abrik pertahanan Persegres. Pada menit 70 dan 75, Sunarto nyaris mencetak gol.

Usai pertandingan, pelatih Arema Joko Susilo mengaku tim yang ditukanginya itu masih banyak kekurangan. Namun, laga uji coba itu menjadi bahan evaluasi yang sangat bagus bagi pelatih, sehingga tahu kekurangan dan kelemahan, baik secara tim maupun individu.

"Tidak masalah masih banyak kelemahan dan itu yang harus diperbaiki. Pemain juga masih memerlukan motivasi lebih untuk bertarung pada Piala Presiden nanti. Gresik bermain bagus dan kami masih perlu banyak perbaikan," ujarnya.

Sementara itu Pelatih Persegres Liestiadi mengaku puas dengan permainan anak asuhnya. "Ini tadi komposisi banyak dari pemain muda. Kondisi fisik pemain sudah meningkat, sudah 80 persen dan pemain muda sudah berani," kata Liestiadi.

Ia juga mengakui jika para pemainnya masih sering melakukan kesalahan mendasar, seperti masih mudah dipotong, penyelesaian akhir, dan perubahan bertahan ke menyerang masih kurang. "Arema pun juga belum optimal permainannya," ujarnya.

Sebelum laga persahabatan antara Arema melawan Persegres, di Stadion Kanjuruhan juga digelar laga untuk mengenang dan menghormati pelatih Arema sebelumnya, Suharno, yang meninggal usai memantau latihan anak asuhnya di Stadion tersebut. Laga yang bertajuk "Tribute Game to Suharno" itu mempertemukan para mantan pemain Arema (Arema All Star) yang diperkuat I Putu Gede, Rudi Hariantoko dan Singgih Pitono, yang mampu bermain dengan trengginas untuk mengalahkan tim wartawan olahraga Arema dengan skor akhir 3-1.

Usai meladeni tim wartawan, tim Arema All Star tersebut juga meladeni tim dari kepolisian, namun tim Arema All Star harus mengakui ketangguhan tim kepolisian. Arema All Star kebobolan satu gol, sehingga skor menjadi 0-1.

"Apapun hasilnya, kami para mantan pemain Arema ini semata-mata untuk kebersamaan. Kami semua meluangkan waktu untuk ikut memberi penghormatan bagi coach Suharno," ujar Singgih Pitono.