Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2014, 10:06 WIB
Oleh Gita Suwondo

KOMPAS.com - Siapa pelatih yang paling lama menangani sebuah tim di Barclays Premier League sekarang ?  Setelah pensiunnya Sir Alex Ferguson, rekor panjang kepelatihan itu jadi milik Arsene Wenger yang menangani Arsenal sejak 1996. 

Prestasi Wenger di Arsenal sebenarnya sangat fantastis pada masa-masa awal.  Pada sembilan musim pertama, mantan pelatih Nancy-Lorraine, AS Monaco dan Nagoya Grampus Eight ini membawa The Gunners merebut tiga gelar Premier League, empat Piala FA dan empat kali memenangkan gelar pembuka musim Community Shield. Gelar Premier League Manager Of The Season-pun direbutnya tiga kali.

Pencapaian paling impresif ditorehkan Wenger pada musim 2003-2004. Saat itu,  Arsenal merebut gelar Premier League terakhir mereka dengan rekor tidak terkalahkan sepanjang musim.  Namun, justru sejak musim itu prestasi Arsenal melorot. 

Usai merebut Piala FA di musim 2004-2005, The Gooners dan Goonerets harus sabar menunggu sembilan musim sebelum kembali Le Professeur merebut piala FA akhir musim lalu dengan mengalahkan Wigan Athletic di Wembley dengan susah payah.

Muncul harapan, Piala FA musim lalu itu akan jadi  awal kebangkitan pasukan The Emirates ini. Namun, sejauh ini yang terjadi masih jauh dari harapan. Pembelian Mesut Oezil pada awal musim 2013-2014 dan kemudian Alexis Sanchez dan Danny Welbeck pada awal musim ini tetap tidak membawa Arsenal kepuncak klasemen. 

Bahkan jika setiap musimnya mereka selalu bagus pada bulan-bulan bulan awal dengan memuncaki klasemen hingga Februari, performa mereka musim ini sangat mengkhawatirkan. Sampai pekan ke-11 mereka hanya berada di posisi ke enam.  Diluar zona Liga Champion yang selalu jadi langganan mereka dibawah Arsene Wenger.

Bahkan The Emirates yang musim lalu demikian menghebohkan lawan-lawan mereka, tak lagi menjadi tempat menyeramkan bagi lawan.  Crystal Palace nyaris mengimbangi Arsenal. Hull City bahkan berhasil menahan Mikael Arteta dkk.  Duel Derby North London yang jika dimainkan di kandang sendiri selalu jadi milik Arsenal, kini harus dibagi sama dengan Tottenham Hotspur ketika gol Nacer Chadli hanya bisa dibalas oleh Alex Oxlade-Chamberlain. 

Rekor laga tandang Arsenal lebih mengkhawatirkan lagi.  Leicester City menahan imbang mereka di King Power Stadium. Chelsea serta Swansea City mempecundangi Arsenal di Stamford Bridge dan Liberty Stadium.

Faktor cedera pemain sangat berpengaruh.  Hilangnya Bacary Sagna dan Carl Jenkinson di posisi bek kanan membuat Arsene Wenger harus meputar otak setelah Mathieu Debuchi cedera.  Memang ada Calum Chambers yang bisa bermain di bek kanan dan centre back sama baiknya.  Tapi jika Chambers yang mantan penggawa Southampton ini harus menggantikan posisi Per Mertesacker atau Laurent Koscielnya yang cedera, praktis Wenger hanya memiliki Hector Belerin, pilihan ketiga di bek kanan yang belum punya penagalan di BPL. 

Posisi centre back milik Per Mertesacker dan Laurent Koscielnya juga sulit dirotasi.  Artinya jika salah satu cedera, bek kiri seperti Nacho Monreal harus bermain di posisi yang bukan tampat idealnya.  Calum Chambers bisa dipaksakan bermain sebagai centre back tapi jumlah clearance dan blocking-nya jauh dibawah Mertesacker dan Koscielny.

Faktor cedera midfielders mulai dari Aaron Ramsey, Theo Walcott, Jack Wilshere, Mikael Arteta dan sekarang Mesut Oezil secara bergantian jelas membuat rotasi Arsene Wenger tidak ideal. Satu satunya hal yang bisa membuat Arsene Wenger tetap optimis adalah semakin suburnya Alexis Sanchez yang sudah mencetak 8 gol, ditambah 2 assist dan paling banyak melakukan shots, yaitu 29 kali, dibandingkan pemain Arsenal lainnya.  Juga Danny Welbeck dengan 2 gol, 2 assist dan 26 shot dan tidak rentan cedera.  Membaiknya cedera hamstring Welbeck dan juga Olivier Giroud menjadi sisi positif.

Momentum kebangkitan Arsene harus dimulai saat menghadapi Manchester United, yang juga belum konsisten dan juga dihantui cedera pemain yang jauh lebih banyak dari Arsenal, di The Emirates. 

United kehilangan sejumlah pemain pada International Break.  Daley Blind cedera ketika membela Belanda pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Meksiko. Angel di Maria cedera ketika memperkuat Argentina yang dipecundangi Portugal. Luke Shaw cedera pinggang saat membantu The Three Lions untuk mengalahkan Skotlandia.

Sebelumnya Luis van Gaal telah kehilangan Rafael, Marcos Rojo, Phil Jones serta Johny Evans di lini belakang. Juga Radamel Falcao dilini depan.  Beruntung Sabtu ini penjaga gawang David De Gea yang cedera jari bisa dimainkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com