KOMPAS.com
- Siapa pelatih yang paling lama menangani sebuah tim di Barclays Premier League sekarang ? Setelah pensiunnya Sir Alex Ferguson, rekor panjang kepelatihan itu jadi milik Arsene Wenger yang menangani Arsenal sejak 1996.Prestasi Wenger di Arsenal sebenarnya sangat fantastis pada masa-masa awal. Pada sembilan musim pertama, mantan pelatih Nancy-Lorraine, AS Monaco dan Nagoya Grampus Eight ini membawa The Gunners merebut tiga gelar Premier League, empat Piala FA dan empat kali memenangkan gelar pembuka musim Community Shield. Gelar Premier League Manager Of The Season-pun direbutnya tiga kali.
Pencapaian paling impresif ditorehkan Wenger pada musim 2003-2004. Saat itu, Arsenal merebut gelar Premier League terakhir mereka dengan rekor tidak terkalahkan sepanjang musim. Namun, justru sejak musim itu prestasi Arsenal melorot.
Usai merebut Piala FA di musim 2004-2005, The Gooners dan Goonerets harus sabar menunggu sembilan musim sebelum kembali Le Professeur merebut piala FA akhir musim lalu dengan mengalahkan Wigan Athletic di Wembley dengan susah payah.
Muncul harapan, Piala FA musim lalu itu akan jadi awal kebangkitan pasukan The Emirates ini. Namun, sejauh ini yang terjadi masih jauh dari harapan. Pembelian Mesut Oezil pada awal musim 2013-2014 dan kemudian Alexis Sanchez dan Danny Welbeck pada awal musim ini tetap tidak membawa Arsenal kepuncak klasemen.
Bahkan jika setiap musimnya mereka selalu bagus pada bulan-bulan bulan awal dengan memuncaki klasemen hingga Februari, performa mereka musim ini sangat mengkhawatirkan. Sampai pekan ke-11 mereka hanya berada di posisi ke enam. Diluar zona Liga Champion yang selalu jadi langganan mereka dibawah Arsene Wenger.
Bahkan The Emirates yang musim lalu demikian menghebohkan lawan-lawan mereka, tak lagi menjadi tempat menyeramkan bagi lawan. Crystal Palace nyaris mengimbangi Arsenal. Hull City bahkan berhasil menahan Mikael Arteta dkk. Duel Derby North London yang jika dimainkan di kandang sendiri selalu jadi milik Arsenal, kini harus dibagi sama dengan Tottenham Hotspur ketika gol Nacer Chadli hanya bisa dibalas oleh Alex Oxlade-Chamberlain.
Rekor laga tandang Arsenal lebih mengkhawatirkan lagi. Leicester City menahan imbang mereka di King Power Stadium. Chelsea serta Swansea City mempecundangi Arsenal di Stamford Bridge dan Liberty Stadium.
Faktor cedera pemain sangat berpengaruh. Hilangnya Bacary Sagna dan Carl Jenkinson di posisi bek kanan membuat Arsene Wenger harus meputar otak setelah Mathieu Debuchi cedera. Memang ada Calum Chambers yang bisa bermain di bek kanan dan centre back sama baiknya. Tapi jika Chambers yang mantan penggawa Southampton ini harus menggantikan posisi Per Mertesacker atau Laurent Koscielnya yang cedera, praktis Wenger hanya memiliki Hector Belerin, pilihan ketiga di bek kanan yang belum punya penagalan di BPL.
Posisi centre back milik Per Mertesacker dan Laurent Koscielnya juga sulit dirotasi. Artinya jika salah satu cedera, bek kiri seperti Nacho Monreal harus bermain di posisi yang bukan tampat idealnya. Calum Chambers bisa dipaksakan bermain sebagai centre back tapi jumlah clearance dan blocking-nya jauh dibawah Mertesacker dan Koscielny.
Faktor cedera midfielders mulai dari Aaron Ramsey, Theo Walcott, Jack Wilshere, Mikael Arteta dan sekarang Mesut Oezil secara bergantian jelas membuat rotasi Arsene Wenger tidak ideal. Satu satunya hal yang bisa membuat Arsene Wenger tetap optimis adalah semakin suburnya Alexis Sanchez yang sudah mencetak 8 gol, ditambah 2 assist dan paling banyak melakukan shots, yaitu 29 kali, dibandingkan pemain Arsenal lainnya. Juga Danny Welbeck dengan 2 gol, 2 assist dan 26 shot dan tidak rentan cedera. Membaiknya cedera hamstring Welbeck dan juga Olivier Giroud menjadi sisi positif.
Momentum kebangkitan Arsene harus dimulai saat menghadapi Manchester United, yang juga belum konsisten dan juga dihantui cedera pemain yang jauh lebih banyak dari Arsenal, di The Emirates.
United kehilangan sejumlah pemain pada International Break. Daley Blind cedera ketika membela Belanda pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Meksiko. Angel di Maria cedera ketika memperkuat Argentina yang dipecundangi Portugal. Luke Shaw cedera pinggang saat membantu The Three Lions untuk mengalahkan Skotlandia.
Sebelumnya Luis van Gaal telah kehilangan Rafael, Marcos Rojo, Phil Jones serta Johny Evans di lini belakang. Juga Radamel Falcao dilini depan. Beruntung Sabtu ini penjaga gawang David De Gea yang cedera jari bisa dimainkan.
Jika melihat jumlah pemain inti yang cedera, dengan United kembali mengandalkan muka-muka lama seperti Juan Mata, Marouane Fellaini dan bahkan Adnan Januzai, seharusnya kebangkitan Arsenal bisa dimulai saat menjamu musuh besarnya ini.
Yang harus menjadi catatan adalah sulitnya Arsenal mengembangkan permainan jika menghadapi musuh-musuh papan atas mereka. Musim lalu, Arsenal kalah rekor pertemuan dari The Red Devils. Dalam dua pertemuan musim lalu, Arsenal bermain imbang tanpa gol berkat kehebatan dua penjaga gawang David de Gea dan Wojcech Sczesny di The Emirates serta kalah karena gol tunggal Robin van Persie pada laga di Old Trafford.
Artinya The Gunners wajib hati-hati. Kali ini laga kedua tim penuh dengan hambatan pemain cedera, rentannya lini belakang kedua kesebelasan, serta lini tengah yang sulit mengembangkan permainan.
Faktor pembeda, saya pikir, tetap Alexis Sanchez. Ia bisa diharapkan kembali mengangkat klubnya. Bagaimanapun, gelandang sayap asal Cile ini yang terkadang berperan sebagai striker dalam format False Nine adalah pemain yang paling konsisten sejauh musim ini berjalan di kedua tim.
Ini laga yang wajib dimenangkan oleh kedua kesebelasan. Posisi keempat pada akhir musim Mei nanti bisa diprediksi dari hasil laga ini. Dengan Chelsea hanya menjamu WBA, dan Southampton hanya tandang ke Villa Park tentu sulit mengharapkan dua posisi teratas akan goyah. Sementara Arsenal dan Manchester United punya kesempatan karena West Ham United akan menyambangi Everton dan bakal bertemunya tim penghuni posisi ketiga dan kelima, yaitu Manchester City dan Swansea City. Bagi Arsenal maupun MU, kemenangan di The Emirates ditambah sejumlah hasil pertandingan lain yang menguntungkan akan membawa mereka masuk ke posisi keempat.
ARSENAL 55 – 45 MANCHESTER UNITED
CHELSEA 55 – 45 WBA
EVERTON 55 – 45 WEST HAM UNITED
LEICESTER CITY 50 – 50 SUNDERLAND
MANCHESTER CITY 55 – 45 SWANSEA CITY
NEWCASTLE UNITED 55 – 45 QPR
STOKE CITY 60 – 40 BURNLEY
CRYSTAL PALACE 50 – 50 LIVERPOOL
HULL CITY 45 – 55 TOTTENHAM HOTSPUR
ASTON VILLA 45 – 55 SOUTHAMPTON
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORT 1.
Berikut ini adalah jadwal siaran langsung sepak bola akhir pekan ini.
Sabtu, 22 November 2014
Premier League
Manchester City Vs Swansea City, INDOSIAR pukul 21.30 WIB
Chelsea Vs West Bromwich Albion, BEIN SPORT 1 pukul 21.30 WIB
Everton Vs West Ham United, BEIN SPORT 2 pukul 21.55 WIB
Newcastle United Vs Queen's Park Rangers, NEX ENTERTAINMENT pukul 22.00 WIB
Primera Division
Atletico Madrid vs Malaga, FOX SPORTS pukul 21.55 WIB
Barcelona vs Sevilla, RCTI pukul 23.30 WIB
Minggu, 23 November 2014
Premier League
Arsenal Vs Manchester United, BEIN SPORT 1 & 3 pukul 00.00 WIB
Crystal Palace Vs Liverpool, BEIN SPORT 3 pukul 19.30 WIB
Hull City Vs Tottenham Hotspur, SCTV pukul 22.30 WIB
Primera Division
Eibar vs Real Madrid, RCTI pukul 02.00 WIB
Levante vs Valencia, FOX SPORTS pukul 22.55 WIB
Serie-A
Lazio vs Juventus, KOMPAS TV pukul 02.15 WIB
Bundesliga
Hamburg SV vs Werder Bremen, KOMPAS TV pukul 21.00 WIB
Eredivisie
Feyenoord Rotterdam vs Dordrecht, FOX SPORTS 2 pukul 01.40 WIB
Senin, 24 November 2014
Serie-A
AC Milan vs Inter, KOMPAS TV pukul 02.15 WIB
Selasa, 25 November 2014
Premier League
Aston Villa Vs Southampton, BEIN SPORT 3 pukul 02.00 WIB