Eksekutor pertama akhirnya ditugaskan kepada Ron Vlaar, dan benar saja tendangan pemain milik Aston Villa tersebut bisa dimentahkan kiper Argentina Sergio Romero. Arjen Robben sebagai eksekutor kedua sukses menjalankan tugas, tapi Wesley Sneijder malah gagal. Terakhir Dirk Kuyt mampu memberikan asa, tapi eksekutor terakhir Argentina Maxi Rodriguez sukses melakukan tugasnya.
Louis van Gaal memang sedikit mengalami dilema pada laga yang dimainkan di Arena de Sao Paulo itu. Pada adu penalti sebelumnya melawan Kosta Rika di perempat final, Van Gaal memasukan Tim Krul menggantikan kiper utama Jesper Cillessen. Hasilnya, Krul tampil menawan dengan mementahkan dua tendangan pemain Kosta Rika.
Namun melawan Argentina, Van Gaal sudah kehabisan jatah melakukan pergantian pemain, setelah menarik Robin van Persie yang cedera dan memasukan Klaas Jan Huntelaar. Van Persie juga biasanya bertugas menjadi eksekutor pertama di babak adu penalti.
"Saya bertanya pada diri sendiri siapa yang siap menjadi eksekutor. Kami melewati adu penalti melawan Kosta Rika. Masalahnya, kami harus mencetak gol dari penalti pertama. Saya menunjuk dua pemain, tapi mereka menolak dan pilihan saya jatuh kepada Vlaar," jelas Van Gaal seperti dilansir Mirror, Kamis (10/7/2014).
Vlaar memang gagal menunaikan tugasnya, tapi Van Gaal tidak menyalahkan Vlaar. "Vlaar diyakini karena dia adalah salah satu pemain terbaik di lapangan. Tapi, ketika ada tekanan, ternyata tidak mudah untuk mencetak gol,'' lanjut pelatih yang bakal menangani Manchester United ini.
Ini adalah semifinal pertama dalam sejarah Piala Dunia, yang berujung tanpa gol selama 120 menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.