"Arema mantap dalam hal serangan balik. Oleh karenanya, strategi bertahan sangat efektif kami terapkan pada anak-anak saya sejak babak pertama dan babak kedua," aku Aris.
Jika tak diterapkan strategi bertahan, aku Aris, tim asuhannya bisa babak belur dengan skor akhir 10-0. "Makanya, saya instruksikan untuk bertahan saja," katanya.
Pada babak pertama, Persik hanya kebobolan satu gol. Hal tersebut ialah karena Persik menggunakan strategi bertahan. "Hingga jelang akhir babak kedua, kami tetap intruksikan untuk bertahan," katanya.
Baru pada menit-menit akhir, tambah Aris, pihaknya mengambil inisiatif untuk menyerang. Namun, upaya tim berjuluk Macan Putih itu belum mampu untuk mengatasi ketertinggalan.
"Kami akui, masih banyak masalah dengan persiapan tim kami. Kekalahan ini merupakan evaluasi bagi tim," katanya.
Sementara itu, menurut pelatih Arema, Suharno, pihaknya memang menyimpan beberapa pemain inti dalam laga tersebut.
"Dengan rotasi yang kami lakukan, hasilnya sangat memuaskan. Tapi, Persik juga tim yang luar biasa karena ditangani pelatih muda. Saya cukup bersyukur Arema bisa melaju ke semifinal," kata Suharno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.