Evra dan Suarez pernah terlibat pertikaian saat masih berkompetisi di Premier League. Evra yang saat itu berseragam Manchester United mendapat perlakuan rasial dari Suarez yang membela Liverpool.
Kejadian itu berbuah hukuman delapan pertandingan untuk Suarez. Saat keduanya kembali bertemu, beberapa bulan kemudian, Suarez enggan menjabat tangan Evra sebelum pertandingan dimulai.
Kini, Evra dan Suarez kemungkinan besar akan kembali berjumpa. "Itu tidak penting. Yang paling penting adalah aku ingin bermain pada final Liga Champions," kata Evra.
"Aku bangga dengan diriku dan rasku. Aku akan berusaha berjabat tangan dengan Suarez. Itu tidak masalah. Namun, aku ingin memastikan apakah Suarez memiliki perasaan yang sama sepertiku atau tidak," lanjutnya.
Selain soal Suarez, Evra merasa senang dengan keberhasilan Juventus melaju ke final. Juventus lolos setelah menyingkirkan Real Madrid lewat agregat 3-2. Sebelumnya, Evra memiliki pengalaman meraih trofi Liga Champions bersama Manchester United pada musim 2007-2008.
"Jangan berpikir aku arogan. Namun, setiap kali bermain pada kompetisi Liga Champions, aku merasa bisa mencapai laga final. Aku sangat suka bermain pada ajang ini. Atmosfer pertandingan membuatku bisa mengeluarkan kemampuan terbaik," ujar Evra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.