Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Keturunan Bangsawan Bima Bisa Bela Australia?

Kompas.com - 18/06/2014, 22:10 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com — Sebagian besar anggota kontingen tim nasional Australia yang berlaga di Piala Dunia 2014 Brasil merupakan keturunan dari setidaknya 15 negara, antara lain Indonesia, Spanyol, Jepang, dan Amerika Serikat.

Pemain yang merupakan keturunan dari Indonesia adalah gelandang Massimo Corey Luongo, yang lahir di Sydney pada 25 September 1992. Ibunya, Ira, berasal dari Indonesia, sementara ayahnya, Mario Luongo, berasal dari Italia. Sebagai catatan, Ira merupakan putri dari Sultan Bima dan Dompu, AA Sirajuddin.

Dengan begitu, Luongo bisa memilih bermain untuk Indonesia, Italia, atau Australia, dan ia memilih Australia. Keputusan Luongo memilih Socceroos bisa dipahami, mengingat Australia cukup rajin tampil di Piala Dunia dan persaingan untuk masuk tim nasional tak akan sesengit di Italia.

"Ada ikatan emosi dengan Indonesia. Aku memiliki kakek nenek, bibi, paman, dan sepupu di sana. Aku belum pernah ke (Indonesia), tetapi aku ingin berkunjung ke sana," ujar Luongo, seperti dilansir Courier Mail.

Luongo mengawali karier sepak bola di klub Australia, APIA Leichhardt Tigers, pada 2004 hingga 2010. Pada 2011, ia masuk tim yunior Tottenham Hotspur, setelah mengikuti uji coba.

Ia bermain sembilan kali untuk tim Tottenham U-18 pada musim Premier Academy League 2010-2011 dan mencetak tiga gol. Ia bermain satu kali bersama tim utama sebagai pengganti Sandro pada pertandingan Piala Liga melawan Stoke City pada 20 September 2011.

Pada Juli 2012, ia dipinjamkan ke klub Championship, Ipswich Town. Namun, Ipswich memutus kontrak pinjam Luongo pada November 2012. Luongo kemudian dipinjamkan ke Swindon Town pada Maret 2013.

Swindon memperpanjang masa pinjam Luongo untuk satu musim pada Juli 2013. Namun, pada Agustus 2013, Swindown memutuskan memermanenkan kepemilikan Luongo. Menurut Transfermarkt, Luongo masih memiliki kontrak dengan Swindon Town hingga Juni 2016.

"Ketika aku bergabung dengan Spurs, itu menjadi berita besar di Indonesia. Berita itu ada di koran dan aku mendapatkan beberapa follower di Twitter dari sana," ujar Luongo.

"Aku berlatih dengan tim Ascoli (tempat asal Mario Luongo) ketika aku di sana, tetapi tak ada sesuatu yang besar. Tottenham meminta (perwakilan tim nasional) Italia untuk datang dan melihatku, tetapi aku mungkin tak cukup bagus untuk Italia," tambahnya.

Sementara itu, Ira bertemu Mario Luongo ketika bersekolah di Australia. Menurut Ira, ia pertama kali bertemu Mario di restoran di Bondi, yang dikelola Mario.

"Pada suatu hari, ketika sangat lapar, saya melihat restoran Italia di Bondi. Tiba-tiba saja, seseorang membawakan saya bunga dan menolak saya bayar. Tiga tahun kemudian, saya menjadi istrinya," ujar Ira.

"Saat itu, saya membutuhkan manajer untuk restoran itu," sahut Mario.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Liga Inggris
Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Liga Inggris
Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Bundesliga
Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com