“Ketika bermain di liga yang kompetitif maka pemain akan lebih berkembang. Ketika bermain melawan tim yang lebih bagus atau pemain yang lebih bagus, itu adalah cara untuk terus berkembang,” begitu pendapat Hodak.
Di Indonesia sebenarnya punya Kompetisi kelompok usia bernama Elite Pro Academy (EPA) yang tahun ini di 2024 punya tiga kategori usia kompetisi mulai U16, U18, dan U20.
Dalam beberapa tahun ke belakang, EPA diketahui dilaksanakan dengan sistem kompetisi yang sangat menguras fisik pemain muda.
Mereka dituntut bermain dua kali sehari bahkan didapati jadwal bermain setiap hari. Tak berjalan begitu baik karena mereka tak punya waktu memulihkan kondisi terbaiknya.
Baca juga: Persib Menanti VAR di Liga 1 2023-2024, demi Laga yang Lebih Adil
Pelatih Persib yang mulai menangani tim pada Agustus 2023 ini, menekankan kompetisi usia muda kompetitif adalah kuncinya.
Kompetisi yang harus menghasilkan pemain-pemain prima dan berkualitas.
“Jadi ini masalah bagi sebagian besar negara di Asia, bukan hanya di Asia Tenggara. Jadi itu kenapa striker sulit berkembang, karena baru mulai bertanding (di level kompetitif) sangat terlambat,” bebernya.
Baca juga: Stefano Beltrame dalam Sistem Persib, Eks Juventus Disebut Kian Bagus
Kendati begitu, Hodak tak mau juga menyebutkan Indonesia tak punya penyerang lokal yang bagus.
Ia percaya Ramadhan Sananta punya potensi menjadi striker berkualitas di masa depan mengingat usianya yang masih 21 tahun.
Persib juga punya beberapa striker potensial dalam benar Ryan Kurnia dan Ferdiansyah
“Tapi tidak bisa juga disebutkan bahwa tidak ada striker lokal bagus. Ada Sananta yang menurut saya bagus, top, dia masih muda dan masih bisa terus berkembang banyak,” sebutnya.
“Kami juga mempunyai beberapa pemain seperti Ryan (Kurnia) di posisi tersebut, Ferdiansyah juga terus berkembang. Jadi selalu Indonesia punya striker muda yang bagus. Masalahnya adalah di seantero Asia, strikernya adalah pemain asing,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.