Ia mengakui ini menjadi pengalaman pertamanya menyaksikan pertandingan sepak bola di stadion. Sebelumnya, ia lebih banyak menyaksikan pertandingan dari balik layar kaca.
“Pertama kali menonton kesannya seru cuma Meksiko perlawanannya kurang, jagokan Mali tadi sama teman-teman,” ucap Nesya penuh ceria.
“Saya kebetulan hanya nonton satu pertandingan karena takut kemalaman, karena besok sekolah juga. Misal mau dua pertandingan diperbolehkan sekolah dengan surat ijin dari orang tua,” imbuhnya.
Dara murah senyum tersebut melanjutkan, dirinya merasa cukup nyaman sebagai suporter selama menyaksikan pertandingan Piala Dunia U17 2023 ini.
Hanya saja, ia memberikan catatan pada koordinasi shuttle bus yang dianggapnya kurang nyaman.
“Mungkin pengaturan di terminal untuk naik shuttle aja, karena kurang kondusif apalagi panas juga jadi banyak yang misah-misah,” tuturnya.
Untuk fasilitas dan juga sarana prasarana menurutnya sudah sangat sempurna.
Menurutnya, Kota Surabaya dan Stadion Gelora Bung Tomo sudah menjadi venue Piala Dunia U17 2023 yang membanggakan untuk semua.
“Sudah bagus cuma memang dari pihak penonton saja yang sedikit kurang bisa diatur. Tapi kalau dari penyelenggaraan sudah oke,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya laga babak 16 besar, maka tugas Gelora Bung Tomo sebagai venue telah terselesaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.