Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Kepemimpinan dalam Transformasi Olahraga Nasional

Kompas.com - 25/10/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INDONESIA memiliki banyak hal yang membanggakan, mulai dari warisan budaya, kekayaan alam, dan kearifan lokal. Namun, ada satu aspek lain yang bisa kita banggakan, yaitu olahraga.

Olahraga Indonesia saat ini bisa dikatakan terus berkembang. Banyak atlet kita yang meraih prestasi gemilang.

Kepemimpinan olahraga menjadi salah satu hal penting agar olahraga kita semakin berkembang. Pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi negara dengan segudang prestasi dan membudayakan olahraga agar masyarakat sehat dan memunculkan atlet-atlet hebat.

Pemimpin dan kepemimpinan olahraga

Secara definisi, memang tidak ada penjelasan yang baku tentang pemimpin maupun kepemimpinan dalam olahraga.

Namun, kita bisa mengambil intisari dari makna kepemimpinan dan pemimpin, yang bisa kita kontekstualisasikan kepada kepemimpinan olahraga.

Pemimpin pada dasarnya ialah orang atau sosok yang memengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Namun, definisi ini terlalu simplistik karena pemimpin sifatnya multi-dimensional.

Winston & Patterson (2006) menegaskan pernyataan bahwa pemimpin itu multidimensi. Secara singkat, mereka mendefinisikan pemimpin sebagai sosok yang memilih seseorang berdasarkan kemampuan, keterampilan, dan bakat untuk meraih misi dan tujuan organisasi.

Anggota yang dipilih pemimpin rela dan antusias untuk mengerahkan energi fisik, emosional, dan spiritual untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian yang diutarakan Winston & Patterson menunjukkan bahwa menjadi pemimpin membutuhkan pemahaman yang mumpuni terhadap orang-orang yang dipimpinnya.

Dengan kata lain, menjadi pemimpin bukan hanya harus menguasai seni memengaruhi, tetapi seni manusia itu sendiri.

Dari pengertian tersebut, kita bisa mengaitkannya pada kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Silva (2014) adalah proses pengaruh interaktif yang terjadi ketika, dalam konteks tertentu, beberapa orang menerima seseorang sebagai pemimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.

Raelin (2016) menambahkan bahwa kepemimpinan adalah proses dialog antarmanusia supaya kita bisa memahami anggota kita dengan lebih baik.

Dialog yang kita lakukan memberi kita kesempatan berpikir bersama terkait solusi dari tantangan, yang mengubah mindset dari business as usual menjadi masa depan yang kita pikirkan bersama.

Secara garis besar dari definisi di atas, kita bisa mengambil intisari bahwa pemimpin adalah seni yang berkaitan dengan manusia dan kepemimpinan merupakan aktivitas yang pemimpin lakukan untuk mengenal, mengajak, dan memengaruhi orang lain untuk meraih tujuan bersama.

Bagaimana kaitannya dengan kepemimpinan olahraga? Kita menginginkan olahraga di Indonesia berada di jalur yang tepat: berprestasi dan bertalenta.

Kepemimpinan olahraga adalah ia yang mampu mengajak orang lain untuk turut bersama memajukan olahraga di Indonesia agar bisa meraih prestasi gemilang di kancah dunia.

Trait kepemimpinan olahraga

Menjadi seorang pemimpin di bidang olahraga tentu tidak mudah. Ada beberapa trait yang harus ada di dalam diri seorang pemimpin olahraga. Saya mengidentifikasi ada enam trait yang harus pemimpin di bidang olahraga miliki.

Pertama, pemimpin adalah seorang talent developer. Kalau bicara secara umum, menurut survei dari DDI 2023, sebanyak 59 persen pemimpin punya kekhawatiran soal menarik dan mempertahankan talenta.

Dari data ini, pemimpin harus mampu mengembangkan formula atau kebijakan untuk mengembangkan talenta-talenta kita hingga dalam potensi maksimalnya.

Pemimpin bisa menggunakan strategi pencacahan target yang membuat objektif menjadi lebih realistis, yang bisa memacu talenta untuk berkembang.

Menurut Bjørndal & Ronglan (2021), menggunakan strategi trial and error dengan menggunakan ekspektasi sebagai bahan bakarnya, masalah yang kita hadapi bisa dikelola dan dapat diubah menjadi kemenangan kecil atau kegagalan kecil yang cerdas.

Trait kedua adalah pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan siapapun. Penelitian dari Boies et al (2016) menemukan bahwa kepemimpinan memengaruhi performa tim melalui komunikasi tim secara keseluruhan dan kepercayaan terhadap rekan satu tim.

Ditambah lagi, penelitian dari Harvard tahun 2022 lalu mengemukakan bahwa kemampuan yang paling penting bagi pemimpin adalah kemampuan sosial, seperti mengomunikasikan informasi, memfasilitasi pertukaran ide, membangun dan mengawasi tim, serta memecahkan masalah.

Dalam konteks kepemimpinan transformatif, Yue et al (2019) menyimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dan komunikasi transparan berhubungan positif dengan kepercayaan organisasi karyawan, yang pada gilirannya, memengaruhi keterbukaan karyawan terhadap perubahan secara positif.

Trait ketiga adalah pemimpin yang terus mendorong adanya peningkatan atau continuous improvement.

Kalau bicara dalam konteks pekerjaan, menurut studi ResumeLab tahun 2020, sebanyak 54 persen akan meninggalkan pekerjaannya jika tidak ada kesempatan untuk berkembang secara profesional.

Sedangkan, jika bicara dalam bidang olahraga, semakin banyak atlet yang lebih hebat bermunculan. Atlet-atlet kita akan kalah kualitasnya jika pemimpin tidak menggenjot kapasitas mereka.

Singkatnya, kualitas atlet-atlet kita harus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan atlet kelas dunia lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com