Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Kepemimpinan dalam Transformasi Olahraga Nasional

Kompas.com - 25/10/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kenapa ini penting? Olahraga sejatinya merupakan industri yang punya potensi bisnis yang besar. Kita ambil contoh sepakbola.

Menurut data dari Deloitte tahun 2022 lalu, lima liga teratas Eropa (Inggris, Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis) meraih total pendapatan 17,2 miliar Euro.

Sementara itu, di Indonesia, pendapatan di segi bisnis masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.

Menurut survei dari LPEM 2020, perputaran ekonomi dari Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang sebesar Rp 2,7 triliun.

Hasil riset yang berbeda ditunjukkan oleh BRI Research Institute, di mana riset tersebut menemukan adanya potensi perputaran uang sebesar Rp 9 triliun.

Ini baru dari olahraga sepakbola. Olahraga lainnya mungkin menunjukkan angka yang berbeda.

Poin pentingnya adalah bagaimana olahraga perlu disulap menjadi industri berkualitas juga dari segi bisnis. Ketika bisnisnya berjalan lancar, pendapatan dari segi olahraga pun juga akan meningkat.

Indonesia perlu berbenah secara keseluruhan agar kita bisa meningkatkan prestasi para atlet dan juga menciptakan industri olahraga yang holistik serta menguntungkan.

Pentingnya kepemimpinan olahraga

Kepemimpinan olahraga memiliki peran vital untuk meningkatkan dua aspek tersebut. Pendekatannya akan berbeda karena berbicara bisnis dan prestasi.

Namun, sebenarnya dua hal ini berkaitan. Bisnis olahraga yang baik akan mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi. Pertumbuhan pendapatan olahraga pun bisa berkontribusi pada GDP negara.

Liga Inggris, misalnya, pada musim 2019/2020, mampu memberikan kontribusi sebesar 7,6 miliar poundsterling. Liga Inggris juga menciptakan 94.000 pekerjaan selama musim 2019/2020 digelar.

Saya yakin pencapaian seperti ini yang diinginkan oleh pemimpin olahraga. Industri olahraga yang berkembang secara signifikan bisa berdampak bagi negara dan masyarakat.

Dari pendapatan di sisi penyiaran, merchandise, dan lain sebagainya, bisa dialihfungsikan untuk pengembangan infrastruktur dan mendidik para bibit muda. Terlebih, Indonesia masih kurang dalam dua hal ini.

Apabila kita bicara infrastruktur, pengembangan infrastruktur menjadi penting. Infrastruktur yang dimaksud bukan hanya stadion, melainkan ruang terbuka untuk mengembangkan diri di bidang olahraga. Indeks ruang terbuka olahraga di Indonesia pun cukup rendah: tercatat di tahun 2022 sebesar 0,463.

Angka ini menjadi catatan penting bagi kepemimpinan olahraga. Selain infrastruktur vital seperti stadion, ruang terbuka olahraga perlu diperbanyak untuk mencari bibit unggul.

Seperti contoh, perlu lebih banyak lapangan futsal, lapangan bulutangkis, dan lapangan basket sebagai sarana masyarakat untuk mengembangkan diri di tiga cabang olahraga ini.

Apabila infrastrukturnya memadai, keberadaan fasilitasnya bisa menjadi katalis untuk mengadakan perlombaan olahraga.

Kemudian terkait pembinaan bakat-bakat muda, perlu adanya kebijakan terkait arah pengembangan bakat yang jelas.

Dan kabar baiknya adalah Indonesia sudah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing di bidang olahraga.

Peran penting kepemimpinan olahraga adalah bagaimana mengubah DBON ke dalam kebijakan praktis seperti membenahi sistem pembinaan atlet.

Namun demikian, yang terpenting adalah bagaimana pemimpin olahraga mensinergikan para stakeholder untuk bergotong royong membina bibit muda.

Pembinaan atlet perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari organisasi olahraga sampai universitas. Kesemua stakeholder harus mengambil peran aktif dalam melakukan pembinaan.

Universitas Aisiyyah Yogyakarta pun mengambil peran dengan mengadakan Grassroot Football Festival, yang diikuti oleh anak berusia 9-12 tahun.

Universitas Negeri Surabaya melakukan pembinaan atlet DBON pada 2022 lalu. Universitas Slamet Riyadi bahkan mendirikan sekolah voli pertama di Indonesia untuk anak usia 9-12 tahun.

Singkatnya, kepemimpinan olahraga sangat krusial untuk memastikan transformasi olahraga, baik itu secara prestasi maupun industri.

Terlebih, Indonesia ingin dikenal sebagai negara dengan talenta olahraga yang berprestasi dan industri yang menguntungkan.

Keterlibatan berbagai stakeholders ditambah kebijakan nasional dan infrastruktur yang memadai menjadi kunci suksesnya kepemimpinan olahraga Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Hasil Liga Europa: Atalanta Vs Leverkusen di Final, Sejarah bagi Sang Dewi

Liga Lain
Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com