Keempat, peningkatan prestasi olahraga. Dengan pendidikan yang lebih baik dan peningkatan pemahaman tentang olahraga yang dilakukan oleh NOA Indonesia, tentu saja dapat berperan dalam meningkatkan prestasi atlet-atlet Indonesia di tingkat internasional atau di level dunia.
Kelima, penghargaan terhadap warisan Olimpiade. NOA Indonesia dapat turut membantu menghadirkan semangat kolektif dalam menghormati dan merayakan warisan Olimpiade di Indonesia serta menghubungkannya dengan kemajuan Olimpiade modern.
Ada pun NOA Indonesia dalam konteks nasional berafiliasi dengan NOC Indonesia, dan akan secara khusus berperan aktif dalam mengedukasi generasi muda, baik itu atlet, siswa/mahasiswa dan juga para orangtua mengenai nilai-nilai Olimpiade.
Sementara secara internasional, NOA Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari IOA, yang keberadaannya membawa misi dan peran dari IOA, yaitu menjaga dan memajukan Gerakan Olimpiade (Olympic Movement).
Dalam berbagai program yang dijalankan oleh NOA, Indonesia tentunya sebagian besar akan bersinergi dengan program dari IOA, seperti international session, master program dan sebagainya.
Selain NOA yang ada pada level negara, atau ada di negara-negara yang telah memiliki NOC, karena memang sebagian besar NOA berada di bawah NOC (atau afiliasi), ada pula Olympic Academy regional seperti European Olympic Academy.
Kehadiran berbagai institusi, baik itu nasional, regional, maupun global pada ujungnya adalah agar nilai-nilai Olimpiade semakin kuat dan diperkokoh. Sehingga Olimpiade tidak sekadar ajang persaingan ‘fisik’ antarbangsa, namun nilai-nilainya turut diejawantahkan.
Sebab faktanya, banyak di antara kita yang sejatinya belum begitu memahami dan memaknai bahwa sesungguhnya nilai-nilai Olimpiade ada dalam cakupan luas, pending dan strategis bagi peradaban dunia.
Sebagaimana diulas dalam buku "The Olympic Games: A Social Science Perspective" yang disunting oleh Kristine Toohey dan Beatriz García, yang memberikan kita wawasan mendalam tentang berbagai aspek Olimpiade, termasuk nilai-nilai sosial, budaya, dan pendidikan yang terkait perhelatan tersebut.
Olimpiade dan olimpisme mengusung beberapa nilai-nilai utama yang menjadi dasar, meliputi:
Pertama, keunggulan. Olimpiade mendorong setiap orang untuk mencapai prestasi tertinggi dalam bidangnya. Hal ini tentu saja melibatkan komitmen untuk melampaui batas diri sendiri dan mencapai tingkat keunggulan yang tinggi.
Kedua, persahabatan antarbangsa. Olimpiade bertujuan mempromosikan perdamaian dan persahabatan di seluruh dunia. Konteks ini tercermin atau dapat dilihat dalam semangat kompetisi yang sehat dan kerjasama antaratlet dari berbagai negara.
Olimpiade juga sering dianggap sebagai alat untuk mempromosikan perdamaian dunia dan kerjasama antarbangsa. Konsep ini muncul dalam gagasan Pierre de Coubertin, pendiri Olimpiade modern, tentang Olimpiade sebagai sarana untuk membangun hubungan damai antarbangsa.
Ketiga, keterbukaan. Olimpiade sangat menjunjung dan menghormati keragaman budaya, ras, dan latar belakang, serta mempromosikan keterbukaan terhadap semua orang tanpa diskriminasi.
Keempat, ketahanan. Olimpiade tentu pula mendorong adanya ketahanan fisik dan mental, juga mengajarkan bagaimana dan pentingnya satu persiapan menghadapi tantangan, juga kegagalan, dan perjalanan panjang menuju satu kesuksesan.