Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Save Our Soccer Minta Klub Liga 2 yang Tunggak Gaji Didegradasi

Kompas.com - 04/09/2023, 17:00 WIB
Leonardo Juan Ruiz Febrian,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Save Our Soccer (SOS) memberikan peringatan kepada klub Liga 2 yang masih menunggak gaji pemain.  

Peringatan yang disampaikan SOS berbunyi seperti ini "Degradasi Saja Klub yang Menunggak Gaji!"

SOS merespons tentang kabar 9 klub Liga 2  2023-2024 yang belum memenuhi pembayaran gaji kepada total 138 pemain.

Total jumlah gaji yang masih tertunggak alias belum terbayarkan mencapai 5 miliar rupiah, atau persisnya Rp 5.447.593.540. 

Padahal, Liga 2 direncanakan bergulir pada 10 September 2023.

Baca juga: 9 Klub Liga 2 Masih Tunggak Gaji Pemain, Persikab dan PSKC Disorot APPI

Berikut 9 klub Liga 2 yang memiliki tunggakan gaji:

1. PSPS Riau (26 pemain): Rp 1.591.000.000

2. Persikab Bandung (16): Rp 1.313.210.000

3. PSKC Cimahi (26): Rp 873.000.000

4. Kalteng Putra (19): Rp 653.500.000

5. Persiraja (20): Rp 388.000.000 

6. Gresik United (27): Rp 387.633.540

7. PSMS Medan (2): Rp 127.500.00

8. Semen Padang (1) Rp 93.750.000

9. Persijap (1) Rp 20.000.000

PSSI selaku federasi dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang merupakan regulator kompetisi, diminta mengambil langkah tegas terhadap klub yang belum membayar penuh gaji pemain.

"Bila belum menyelesaikan tunggakan gaji pemain, jangan izinkan klub tersebut ikut berkompetisi. Bahkan, kalau perlu didegradasi ke kasta terendah atau bahkan dicoret sebagai anggota PSSI," kata Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer.

Baca juga: Jelang Liga 2 2023-2024, 9 Klub Masih Belum Penuhi Gaji Pemain

Menurut AFC Club Lisensing Regulation, aspek finansial menjadi salah satu hal yang wajib dipenuhi klub.

Akmal memberi peringatan, jangan sampai Liga 2 menjadi lahan pengaturan skor.

"Krisis keuangan klub akan membuka jalan terjadinya match fixing. Bermain dengan bandar judi untuk mendapatkan uang. Ini akan merusak moral sepak bola yang mengedepankan sportivitas dan fair play. Jangan sampai Liga 2 jadi lahan basah pengaturan skor," ujar Akmal dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Menilik banyaknya utang yang ditanggung, klub yang keuangannya tidak sehat menurutnya lebih baik dibangkrutkan.

"Ingat, sebelum kompetisi dimulai klub harus menyertai surat pernyataan bebas utang sebagai syarat verifikasi peserta kompetisi. Nah, bila masih berutang lebih baik dipailitkan saja. Jangan sampai mereka jadi beban saat kompetisi berjalan," ucap Akmal.

Selain itu, Akmal juga menyebut para pemain bisa melakukan aksi mogok sebagai bentuk solidaritas.

"Bila sampai jelang kickoff klub belum melunasi penunggakan gaji, lebih baik kompetisi ditunda saja. Para pemain harus kompak melakukan aksi mogok sebagai bentuk solidaritas," kata Akmal.

Akmal menegaskan bahwa FIFA bisa memberi sanksi kepada klub, bahkan untuk PSSI bila permasalahan gaji masih ada.

"Sekali lagi tunda saja kompetisi kalau masih ada klub yang menunggak gaji atau sekalian saja didegradasi dan dipailitkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com