KOMPAS.com - Uston Nawawi ingin menyelesaikan tugas sebagai pelatih caretaker Persebaya Surabaya dengan cara terbaik. Ia ingin akhir manis kala melawan Borneo FC
Tugas terakhir Uston sebagai caretaker yaitu mendampingi Persebaya menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2023-2024, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/9/2023) sore.
Ia ingin mengalahkan Borneo FC yang saat ini bertengger sebagai runner up klasemen Liga 1 2023-2024.
Raihan kemenangan atas Borneo FC bakal membuka jalan Bajul Ijo kembali meramaikan persaingan papan atas.
Baca juga: Persebaya Vs Borneo FC: Song Ui-young Bajul Ijo Dulu, Baru Singapura
Setelah pertandingan kontra Borneo FC, Uston akan kembali turun sebagai asisten pelatih Persebaya.
“Saya tidak mempermasalahkan itu, yang penting lawan Borneo FC kami konsentrasi ambil poin. Untuk urusan lain-lain tidak ada masalah,” tutur Uston Nawawi.
Manajemen Persebaya sebenarnya sudah menemukan kecocokan dengan Uston. Ia menjadi pahlawan yang menyelamatkan tim dari tren tanpa kemenangan selama lima pekan.
Di bawah kepemimpinannya, Ze Valente dkk mampu kembali ke puncak performa. Empat pertandingan bersama Uston berakhir dengan tiga kemenangan dan satu seri.
Tren positif Persebaya itu masih dihiasi catatan tiga clean sheet.
Tak heran manajemen Persebaya sempat ingin mempermanenkan Uston sebagai pelatih kepala. Akan tetapi, keinginan tersebut terbentur regulasi.
Diketahui, PSSI menetapkan bahwa pelatih klub Liga 1 2023-2024 harus mengantongi lisensi AFC Pro atau UEFA Pro atau klasifikasi sederajat yang diakui.
Sedangkan, Uston Nawawi baru memiliki lisensi AFC A.
Baca juga: Persebaya Vs Borneo FC, Kata Uston Nawawi Tidak Ada Masalah
Sebenarnya, Uston Nawawi bisa saja mendapatkan lisensi AFC Pro tahun ini, andai kursus kepelatihan yang diselenggarakan PSSI tidak macet di tengah jalan.
Situasi tersebut sempat membuat tim berjuluk Bajul Ijo meminta pengecualian regulasi terhadap Uston.
Namun, permintaan Persebaya tidak dikabulkan sehingga mereka tetap diharuskan menunjuk pelatih kepala baru setelah 30 hari masa kepemimpinan caretaker berakhir.
Jika gagal menunjuk pelatih kepala baru, Persebaya berisiko menerima denda ratusan juta.
Terlepas dari itu, Uston Nawawi ingin menyelesaikan tugasnya sebagai caretaker Persebaya dengan kemenangan.
Uston tak terlalu memedulikan statistik minor saat berbagi skor 0-0 dengan PSS Sleman pekan lalu, di mana Persebaya hanya mencatatkan dua kali tembakan, tanpa ada yang mengarah ke gawang.
“Ya tentunya kami di kandang harus ambil tiga poin. Tidak ada masalah untuk shots on goal, yang penting kan cetak gol,” tutur Uston Nawawi.
Legenda Persebaya itu pun optimistis bisa mengalahkan Borneo FC. Ia menegaskan ada banyak cara untuk mencetak gol.
“Ya tentunya dalam sepak bola ada beberapa momen, ada attacking, defense, dan transisi. Tentunya kalau bisa cetak gol saat open play dan set play itu bisa, normal,” ujarnya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.