KOMPAS.com - Persik Kediri melayangkan protes keras terhadap kepemimpinan wasit Ryan Nanda.
Sang pengadil bertugas pada pertandingan pekan ke-10 Liga 1 2023-2024 saat Persik melawan PSIS Semarang di Stadion Brawijaya Kediri, Jumat (25/8/2023) sore.
Wasit asal Bandung tersebut dianggap banyak melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang membuat tim mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Persik melalui manajer tim, M Syahid Nur Ichsan, menyebut ada tiga keputusan kontroversial yang merugikan tim berjuluk Macan Putih.
Baca juga: Stefano Lilipaly Kena Tekel Keras, Pelatih Borneo FC Kritik Wasit
“Pertama, wasit membiarkan adanya handball di dalam kotak penalti lawan pada menit ke-46 babak pertama yang dilakukan dengan sengaja oleh pemain PSIS Semarang."
"Seharusnya berbuah tendangan penalti bagi Persik Kediri, ironisnya kejadian tersebut terjadi persis di depan wasit Ryan Nanda Saputra,” ujar Persik dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com.
“Kedua, pada menit 60 wasit menganulir gol yang tercipta bagi Persik walaupun di dalam tayangan terlihat bola telah mengenai badan pemain terlebih dulu sebelum masuk ke gawang PSIS.”
“Terakhir saat injury time babak kedua wasit kembali mengabaikan dan tidak memberikan pelanggaran bagi Persik Kediri setelah Riyatno Abiyoso dilanggar oleh lawan di dalam kotak penalti PSIS Semarang,” tegasnya.
Persik merasa kecewa karena ini bukan kali pertama dikerjai wasit.
Baca juga: 4 Pesan Jokowi untuk Sepak Bola Indonesia: Revisi Aturan APBD, Perbanyak Wasit dan Pelatih
Sebelumnya, Persik juga melayangkan protes terhadap kualitas pemimpin pertandingan melawan Barito Putera pada laga laga pekan ke-19 di stadion Demang Lehman Banjarbaru, Sabtu (19/8/2023).
“Persik Kediri sangat mendukung langkah-langkah perbaikan yang tengah dilakukan pengurus PSSI saat ini namun tentu tidak boleh mengabaikan banyaknya protes yang dilayangkan klub terkait kinerja wasit karena akan menganggu jalannya kompetisi,” ucapnya.
Untuk itu Persik Kediri mendesak supaya program penerapan VAR di Liga 1 2023-2024 supaya segera di lakukan. Bahkan jika perlu menjadi prioritas.
Sebab, kesalahan dan kealpaan wasit dirasa sangat mengganggu jalannya pertandingan dan merugikan.
Baca juga: STY Soal Wasit di Final Indonesia Vs Vietnam: AFF Harus Ada Perbaikan!
“Rencana PSSI untuk segera mempersiapkan video assistant referee (VAR) harus juga segera mendapat prioritas karena kesalahan wasit masih terus terjadi sejak pekan pertama hingga pekan 10 Liga Indonesia 2023/24,“ ungkap M Syahid Nur Ichsan.
“Manajemen Persik Kediri mengingatkan terus berulangnya kepemimpinan wasit yang kontroversial di setiap pekan Liga 1 Indonesia 2023-24 dapat merusak semangat transformasi sepak bola Indonesia dan menganggu jalannya kompetisi itu sendiri,” lanjutnya.
Persik Kediri juga berharap PSSI bersama operator kompetisi terbuka terkait proses evaluasi terhadap wasit.
Dengan demikian tidak menimbulkan kecurigaan yang sangat berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap proses perbaikan sepak bola Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.