SEPAK BOLA adalah olahraga paling spektakuler. Jika ada olahraga yang penggemarnya tidak kenal strata, lintas negara, dan mampu menyulap perhatian dunia dan menjadi hiburan paling dinanti, maka itulah sepak bola.
Pertandingan demi pertandingan selalu mengundang antusiasme masyarakat pencinta bola. Kekuatan pengaruh sepak bola juga dipercaya sebagai soft power, seperti halnya kekuatan lagu dan musik.
Pelindungan data pribadi dalam even-even sepak bola dunia, mungkin banyak luput dari perhatian. Namun hal ini justru menjadi salah satu prioritas FIFA, induk organisasi sepak bola dunia yang lahir 1904 sebagai Federation Internationale de Football Association.
Pelibatan berbagai individu, tak urung membuat FIFA secara sungguh-sungguh melakukan pelindungan Data Pribadi.
FIFA mengkriteriakan berbagai individu sebagai subjek data yang meliputi pembeli tiket, tamu, tim even dan anggota voluntir, ofisial, media profesional, agen, fans, pemain profesioal, pemain amatir, pemain di bawah 18 tahun, keeping the game clean, e-football players, dan whistle blowers sebagai subjek data pribadi.
Tulisan ini adalah bahan ajar tentang Pelindungan Data Privasi di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, yang secara khusus mengutip dan mendeskripsikan Kebijakan Privacy (Privacy Policy) FIFA sebagai contoh privacy policy terbaik. Untuk manfaat yang lebih luas saya bagikan kepada pembaca Kompas.com.
Sebagaimana dilansir laman resmi Data Protection Portal FIFA 2023, sebelum peluit pertama, data pribadi telah digunakan untuk menyediakan layanan pelanggan, mengelola hubungan, dan memungkinkan penonton membayar tiket.
Sebagai pengendali data pribadi, FIFA telah menetapkan kebijakan privasi yang berlaku bagi organisasi, dan subjek data pribadi terkait.
Berikut ini adalah rangkuman kebijakan privasi FIFA yang bisa menjadi pedoman komparatif untuk seluruh klub sepak bola Tanah Air.
Dalam kebijakan privasi itu, FIFA menyatakan berkomitmen melindungi data pribadi bagi setiap subjek data. Tim FIFA bekerja keras untuk menjaga semua informasi pribadi tetap aman dan terlindungi.
Mengingat domisilinya, dalam pemrosesan data mengikuti dua regulasi utama, yaitu General Data Protection Regulation (GDPR) dan Data Protection Act Swiss (DPA), serta undang-undang perlindungan data nasional lainnya di tempat FIFA beroperasi.
FIFA berkomitmen menjaga data pribadi dan menyatakan selalu memprosesnya sesuai regulasi. FIFA mengakui regulasi perlindungan data itu rumit, sehingga semua anggota tim yang berurusan dengan data pribadi mendapatkan pelatihan yang tepat untuk memastikan mereka bisa melakukan secara tepat.
Pendekatan yang dilakukan FIFA dalam pelindungan data privasi didasarkan pada empat prinsip yang meliputi: pertama, memproses data secara sah, adil, dan transparan.
Kedua mengumpulkan data untuk tujuan tertentu, dan setelah tujuan tersebut terpenuhi tidak akan memproses lagi data tersebut.
Ketiga, FIFA menjaga data tetap akurat dan terkini dan hanya menyimpannya selama dibutuhkan.