KOMPAS.com - Persib Bandung menderita kebobolan yang tergolong banyak di Liga 1 2022-2023. Mereka kemasukkan 50 gol dari 34 laga.
Jumlah tersebut lebih dua kali lipat dibandingkan jumlah kebobolan Persib sebelumnya di Liga 1 2021-2022.
Di antara penghuni 10 besar Liga 1 2022-2023, rapor pertahanan Persib cuma kalah jelek dari Bali United (kemasukan 53 gol).
Padahal, musim lalu Maung Bandung cuma menderita kemasukan 21 gol.
Angka tersebut menjadi jumlah kemasukkan paling sedikit di antara kontestan lain Liga 1 2021-2022.
Rata-rata kebobolan Persib musim ini adalah 1,47 per pertandingan. Jumlah raihan clean sheet alias laga nirbobol Persib pun menurun tahun ini, menjadi hanya tujuh kali.
Baca juga: I Made Wirawan Legawa Gagal Happy Ending pada Akhir Karier di Persib
Maung Bandung musim ini sempat mengalami empat kali kekalahan dengan skor mencolok masing-masing saat menghadapi Borneo FC Samarinda (1-4), PSM Makassar (1-5), Persita Tangerang (0-4), dan Persikabo 1973 (1-4).
Artinya, ada masalah di lini pertahanan Persib yang sejatinya dihuni beberapa pemain berkelas tim nasional.
Sebut saja Rachmat Irianto, Achmad Jufriyanto, dan Victor Igbonefo. Ada pula amunisi asing semodel Daisuke Sato dan Nick Kuipers.
Mereka itu adalah palang pintu pertahanan Persib sepanjang musim ini yang kinerjanya ditopang deretan bek sayap seperti Henhen Herdiana, Frets Butuan, Zalnando, Rezaldi Hehanussa, Febri Hariyadi, dan Kakang Rudianto secara bergantian.
Baca juga: Klasemen Akhir Liga 1: PSM Juara, Persija Runner-up, Persib Merosot
Luis Milla, pelatih Persib, punya pandangan terkait tren timnya banyak mengalami kebobolan dan sulit mencatat clean sheet.
“Itu adalah gaya bermain kami, kami ingin menjadi tim yang fokus bermain menyerang, banyak menguasai bola di area pertahanan lawan,” ucap Milla.
“Kami ingin sebisa mungkin mampu menguasai bola dan bermain menyerang. Jadi, normal saat kami harus kebobolan,” tuturnya menjelaskan.
Pemain disebut juga mengalami kelelahan lantaran jarak antarpertandingan musim ini rata-rata hanya tiga sampai empat hari.
“Tim mulai kelelahan, fokus di pertandingan menurun, karena jarak antarlaga hanya tiga, empat, atau lima hari. Jedanya terlalu sebentar dan itu tidak mudah,” kata Milla menjelaskan.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan di GBLA, Cerawat Membara di Laga Persib vs Persikabo
Namun, jika dirunut, sejatinya problem Persib musim ini tak hanya faktor kelelahan. Permasalahan sudah kentara sejak masa pramusim, ketika Robert Rene Alberts masih memimpin klub.
Soal aspek kebugaran, badai cedera dialami Persib. Penjaga gawang Teja Paku Alam sempat mengalami patah tulang jari.
Sementara itu, bek senior Victor Igbonefo patah tulang pipi. Keduanya pun absen panjang sebelum liga dimulai.
Pada tengah musim, David Kevin Rumakiek mengalama cedera anterior cruciate ligament (ACL). Menyusul kemudian Zalnando cedera dislokasi pergelangan kaki.
Ia mengalami patah tulang fibula di kaki kirinya. Kevin dan Zalnando harus menyudahi musim lebih cepat.
Aspek strategi dinilai juga membawa pengaruh. Pergantian kursi pelatih dari Robert Alberts kepada Luis Milla mengubah skema dari empat bek sejajar menjadi tiga bek sejajar.
Penerapan formasi tak bisa langsung klik dan jelas membutuhkan penyesuaian serta adaptasi.
Baca juga: Persib Launching Jersey Baru Nuansa 1990-an, Harga Lebih Mahal
Mulanya, skema tiga bek berjalan dengan baik. Namun, inkonsistensi mulai ditunjukkan individu pemain.
Kesalahan-kesalahan elementer dalam berlaga berbuah masalah besar yang merugikan tim. Kondisi ini membuat Luis Milla berang, hingga bicara blak-blakan dalam konferensi pers usai laga kontra Persita.
“Saya rasa pemain tidak percaya pada saya karena hasil dan sikap mereka seperti ini. Saya tidak mengerti dan ini harus dianalisis ketika musim berakhir,” ujar Milla.
Baca juga: Luis Milla Kantongi Catatan Evaluasi Akhir Musim Persib Bandung
Rekrutan Milla pada pertengahan musim, Rezaldi Hehanussa, juga tak mampu memenuhi ekspektasi.
Rezaldi gagal memberi kontribusi maksimal. Ia justru banyak duduk di bangku cadangan dengan hanya bermain 12 kali, lima di antaranya menjadi starter. Ia cuma mencatat 510 menit bermain.
Menilik sejumlah rekrutan baru musim ini tak memenuhi ekspektasi Milla, menarik dinantikan apakah sang pelatih asal Spanyol akan merombak sektor pertahanan secara besar-besaran.
Pasalnya, ada rumor beredar nama-nama semodel Edo Febriansah, I Putu Gede Juniantara, Bagas Adi, dan Andi Setyo masuk dalam bidikan Persib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.