Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 04:25 WIB
Ahmad Zilky,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 setelah muncul pernyataan resmi FIFA pada Rabu (29/3/2023).

Keputusan dibuat FIFA setelah Presiden FIFA, Gianni Infantino, bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden Gianni Infantino dan Presiden Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, FIFA memutuskan karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah,” tulis FIFA pada Rabu (29/3/2023).

Oleh sebab itu, Indonesia pun berpotensi mendapatkan sanksi akibat dari pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Baca juga: BREAKING NEWS! FIFA Resmi Copot Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” demikian bunyi pernyataan resmi FIFA.

FIFA tetap bantu transformasi sepak bola Indonesia

Logo FIFA di atap markas badan sepak bola dunia di Zurich, Swiss, Rabu (27/5/2015). Artikel ini berisi pernyataan resmi FIFA soal pencopotan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.FABRICE COFFRINI / AFP Logo FIFA di atap markas badan sepak bola dunia di Zurich, Swiss, Rabu (27/5/2015). Artikel ini berisi pernyataan resmi FIFA soal pencopotan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Walau demikian, FIFA menekankan bahwa bakal membantu proses transformasi sepak bola setelah tragedi Kanjuruhan.

Pengamat sepak bola, Weshley Hutagalung, mengatakan bahwa hukuman kepada Indonesia berpotensi bakal diberikan, kendati FIFA menawarkan bantuan.

“Namun, Indonesia juga harus bersiap, bantuan seperti apa yang FIFA tawarkan untuk membenahi sepak bola Indonesia dengan cara kita tak menghargai FIFA,” kata Weshley kepada Kompas.com.

Baca juga: Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Indonesia Terancam Sanksi FIFA

“Mungkin, hukuman-hukuman itu bakal jatuh walau katanya mereka berusaha membantu sepak bola Indonesia secara internal, mungkin seperti perbaikan kualitas wasit, infrastruktur,” lanjut dia.

Indonesia berpotensi dikucilkan

Pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung.DOK PRIBADI Pengamat sepak bola senior, Weshley Hutagalung.

Ia pun mengatakan bahwa kita harus siap apabila timnas Indonesia dan juga klub-klub Tanah Air dilarang bermain di event internasional serta menerima apabila dikucilkan di kancah sepak bola internasional.

“Penekanannya dalam hal ini adalah dikucilkan. Tidak hanya FIFA, tetapi oleh negara-negara lain,” kata Weshley.

Baca juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Kegagalan Komunikasi Pemerintah dan Potensi Dikucilkan

“Yang mungkin sudah mengeluarkan usaha dan bersiap untuk undian, cari markas tim di Indonesia, dll. Itu kan effort dikeluarkan, tiba-tiba harus menghapus itu,” lanjutnya.

“Siap-siap Indonesia dikucilkan dari sepak bola internasional,” ungkap mantan Pemimpin Redaksi Tabloid BOLA dan BolaSport.com ini.

Pihak-pihak yang buat Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 Harus Minta Maaf

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan pemerintah harus mengatakan dalam konteks Piala Dunia Israel berhak mendapatkan keadilan.DOK AKMAL MARHALI via ABC INDONESIA Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali mengatakan pemerintah harus mengatakan dalam konteks Piala Dunia Israel berhak mendapatkan keadilan.

Sementara itu, Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengungkapkan bahwa pihak-pihak yang telah membuat Piala Dunia U20 2023 batal bergulir di Indonesia harus bertanggung jawab.

“Mereka yang bikin gaduh dan membuat kita batal menjadi tuan rumah Piala Dunia harus bertanggung jawab, jangan lari dari tanggung jawab,” kata Akmal Marhali dalam keterangan yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Piala Dunia U20 Batal, Akmal Marhali Tuntut Permintaan Maaf dan Tanggung Jawab

“Mereka harus bertanggung jawab secara moral, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakuyat Indonesia,” tambah dia.

“Menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pemain muda kita yang kehilangan mimpinya tampil di Piala Dunia,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com