"Jadi, saya harus ambil posisi tidak ada event lagi di sini, apakah itu event olahraga, event kesenian, tidak ada, karena ini sudah menjadi titik critical kalau kita tidak mau dipermalukan dalam penyelenggaraan Piala Dunia," tutur Erick Thohir menegaskan.
Baca juga: Indonesia Vs Burundi dan Persija Vs Persib Tak Akan Digelar di SUGBK
Persiapan di SUGBK tidak sekadar memulihkan kondisi rumput. Setelah itu, masih ada tahapan lain agar lapangan di SUGBK bisa dianggap memenuhi persyaratan FIFA dan layak menggelar ajang internasional seperti Piala Dunia U20.
Qamal Mustaqim selaku Turf and Pitch Management Specialist mengatakan bahwa proses pemulihan atau penstabilan rumput di SUGBK membutuhkan waktu sekitar satu bulan jika menimbang kondisi terkini.
Setelah kondisi rumput kembali stabil, barulah pihak pengelola bisa melakukan tahapan lanjutan yang menjadi syarat FIFA, yakni proses penjahitan.
Adapun proses penjahitan yang dimaksud adalah menggabungkan rumput sintetis dengan rumput asli.
Baca juga: SUGBK Tak Boleh Dipakai, FIFA Matchday Indonesia Vs Burundi Digelar di Patriot
Berdasarkan penjelasan Qamal Mustaqim, SUGBK sejatinya dijadwalkan menjadi lapangan pertama yang melalui proses penjahitan.
Namun, karena butuh waktu satu bulan untuk pemulihan, jadwal penjahitan di SUGBK digeser menjadi urutan ketiga di antara enam stadion yang dipersiapkan untuk menggelar Piala Dunia U20 2023.
"Untuk pengoperasiannya (proses penjahitan) hanya seminggu, tapi pelaksanaannya enggak bisa di rumput yang botak itu enggak boleh. Sehingga rumput aslinya harus stabil dulu," kata Qamal.
"Untuk stabil, ini (SUGBK) membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Jakarta ini seharusnya urutan stitching nomor 1, tapi geser menjadi nomor 3," tutur Qamal menjelaskan.
Baca juga: Piala Dunia U20 2023, GBT Tinggal Fokus pada Perawatan
Indonesia selaku tuan rumah telah mempersiapkan enam stadion yang akan digunakan menjadi venue Piala Dunia U20 2023.
Selain SUGBK Jakarta, pertandingan Piala Dunia U20 2023 rencananya juga akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Qamal Mustaqim menyebutkan, di antara keenam stadion itu, SUGBK secara umum masih menjadi yang terbaik berdasarkan penilaian terakhir FIFA.
FIFA dilaporkan akan kembali datang ke Indonesia untuk melakukan pengecekan terakhir terhadap enam stadion tersebut pada 21-27 Maret.
"Pada saat pembangunan SUGBK ada di nomor 1, tapi nanti ada penilaian lagi. Secara umum sih SUGBK paling bagus," ujar Qamal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.