Menurutnya, hal ini disebabkan ada oknum tidak bertanggung jawab. Sebab, ia masih menemukan calo tiket walaupun dengan sistem online yang sudah ketat.
Baca juga: Piala AFF 2022, Timnas Vietnam dan Kutukan 27 Tahun Lawan Indonesia
Kendati demikian, Stephanus Adjie merasa tidak khawatir muncul hal-hal yang tidak diinginkan seperti Tragedi Kanjuruhan.
Ia merasa pengamanan di SUGBK sudah sangat baik dan pihak keamanan sudah teredukasi dengan lebih baik.
“Untuk segi pengamanan saya yakin dengan Tragedi Kanjuruhan pasti pihak yang terkait sudah banyak belajar dan memperbaikinya,” tutur pria asal Solo itu.
“Namun, diperlukan juga kedewasaan dari penonton dan suporter. Semua pihak federasi, polisi, dan penonton harus berubah semakin baik,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak PSSI yang membawahi pertandingan Timnas Indonesia juga menunjukkan totalitasnya dalam transisi dari sistem penjualan konvensional ke online.
Salah satu cara untuk meningkatkan antusiasme pendukung timnas adalah dengan membuat program tiket pre-sale terbatas.
Tiket ini dijual dengan harga spesial lebih murah sampai 25 persen, tetapi hanya berlaku pada pembelian hari Selasa (3/1/2023). Kemudian, harga kembali normal sampai hari H pertandingan.
"Harga yang didapat tentunya akan lebih murah daripada harga normal," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi PSSI.
"Kami berharap penjualan tiket lancar dan tidak ada kendala. Bagi penonton yang datang, kami harap tertib, menjaga keamanan, serta mengikuti peraturan yang berlaku di SUGBK," ujarnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.