MALANG, KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Tragedi Kanjuruhan mengakibatkan 135 nyawa melayang dan 500 orang luka-luka
Dua bulan setelah tragedi, Stadion Kanjuruhan yang terletak di Jl. Trunojoyo, Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tampak berbeda, sepi, dan terasa sunyi.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Motivasi Shin Tae-yong Bawa Indonesia Juara Piala AFF 2022
Monumen Singa Tegar yang dulunya menjadi salah satu titik pusat para peziarah ketika datang, kini tampak bersih.
Padahal, itu adalah titik favorit peziarah mengirimkan doa terbaik untuk para korban tragedi Kanjuruhan.
Karangan bunga, ucapan duka, dan beberapa atribut yang sempat membanjiri area stadion sudah dibersihkan.
Baca juga: Pemain Arema FC Rayakan Ulang Tahun Bocah Korban Tragedi Kanjuruhan
Atribut bernuansa sepak bola terutama Arema, mulai kaos, jersey, hingga syal dipindahkan tidak jauh dari monumen yang diresmikan pada 11 Agustus lalu tersebut.
Namun, situasi berbeda ada di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, yang tidak banyak yang berubah sejak H+3 kejadian.
Baca juga: Aremania Hitamkan Malang Raya untuk Tragedi Kanjuruhan
Masih ada jersey, kaus, syal, atau ucapan duka. Taburan bunga yang menumpuk sudah dibersihkan dan kini ada batasnya agar terlihat lebih rapi.
Sementara itu, kondisi di dalam stadion terlihat tidak terawat lagi, tetap sama seperti usai tragedi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.