KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 suporter menjadi motivasi tambahan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menuju Piala AFF 2022.
Ia memasang target juara untuk menghapus kesedihan masyarakat Indonesia.
“Dengan adanya tragedi Kanjuruhan saya memang merasa harus bertanggung jawab atas kesedihan para masyarakat. Jadi timnas juara menjadi tujuan saya,” ujarnya.
Di sisi lain, perjuangan Tim Garuda menjadi juara langsung dihadapkan tantangan berat.
Baca juga: Rasa Percaya Shin Tae-yong kepada Elkan Baggot di Tengah Izin yang Sulit
Indonesia tergabung di Grup A bersama dengan sang juara bertahan Piala AFF 2020, Thailand.
Tim berjuluk Changsuek (Gajah Perang) itu menjadi tim paling sukses di ajang Piala AFF dengan total enam gelar juara.
Selain itu Indonesia juga sering kesulitan menang saat menghadapi Thailand. Bahkan tidak pernah menang sejak leg pertama final Piala AFF 2016 silam.
Terakhir Indonesia mampu menahan imbang 2-2 pada fase kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 bulan Juni 2021.
Menanggapi tantangan berat tersebut, Shin Tae-yong tidak mau berpikir terlalu jauh. Ia menegaskan lawan Indonesia bukan hanya Thailand, ada Brunei, Kamboja dan Filipina yang tidak boleh diremehkan.
“Untuk lawan Thailand memang itu pertandingan ketiga ya. Untuk pertandingan pertama dan kedua akan fokus dulu bagaimananya,” ujar Pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Baca juga: Piala AFF 2022: Lobi-lobi Shin Tae-yong
“Pastinya persiapan yang terbaik lawan Thailand,” imbuhnya.
Saat ini Timnas Indonesia sedang menjalankan rangkaian pemusatan latihan di Bali mulai Senin (28/11/2022) di Training Ground Bali United, di Pantai Purnama Gianyar.
Shin Tae-yong mendapatkan tantangan lebih besar karena harus menata kembali kondisi pemain imbas penangguhan kompetisi Liga 1 2022-2022.
Selama hampir dua bulan pemain belum tampil pada pertandingan resmi.
Menggelar pertandingan uji coba sangat disarankan. Namun dengan situasi saat ini, Shin Tae-yong masih ingin mengobservasi situasi yang ada.
“Kami tidak bisa mengumumkan saat ini akan melawan siapa. Saya merencanakan uji coba, tapi dengan adanya tragedi Kanjuruhan situasinya menjadi sulit untuk kami. Tapi nanti akan diumumkan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.