KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Cabang Jawa TImur, dr Nabil Bahasuan, mengungkapkan fakta baru saat menyampaikan hasil otopsi dua korban Tragedi Kanjuruhan.
Kedua tubuh korban dinyatakan sudah mengalami pembusukan lebih lanjut.
Ia menjelaskan bahwa jasad Natasya Debi Ramadhani (16) dan Nayla Debi Anggraeni (13) sudah hampir satu bulan dimakamkan. Hal tersebut memengaruhi kondisi jenazah.
"Saat kami lakukan otopsi itu, jaraknya sudah hampir satu bulan. Jadi saya katakan bahwa dua korban ini sudah mengalami proses pembusukan lanjut," ungkapnya.
Baca juga: Autopsi 2 Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan Rampung Setelah 7,5 Jam
Kondisi seperti itu diakui Nabil Bahasuan cukup menyulitkan dalam melakukan otopsi. Bagian-bagian tubuh korban tidak bisa diperiksa secara menyeluruh.
"Bisa dibayangkan kami melaksanakan pemeriksaan itu sudah dalam keadaan pembusukan lanjut," kata dokter forensik yang berkacamata itu.
"Tapi tentunya ada bagian-bagian yang masih tersisa. Jadi kalau ada yang sudah membusuk, tidak bisa kami ambil," sambungnya.
Meski begitu, ia menegaskan tak ada pengaruh terhadap akurasi hasil otopsi. Hasilnya tetap valid karena prosesnya dilakukan sesuai dengan prosedur.
"Pasti bisa diotopsi. Misalnya kami melihat tulang-tulang tadi yang patah. Nah di situ masih bisa," ucap Nabil Bahasuan.
"Sehingga kami bisa bayangkan bahwa patahnya tulang kemudian mengenai organ yang ada di daerah dada, jantung, dan paru-paru," pungkasnya.
Baca juga: Kompolnas Awasi Langsung Proses Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan
Saat ini, hasil otopsi yang dikeluarkan menyebutkan bahwa tubuh kedua korban mengalami kekerasan benda tumpul.
Nabil belum bisa menentukan benda tumpul seperti apa yang mematahkan tulang iga kedua korban.
Sementara itu, Nabil Bahasuan tidak menemukan adanya zat gas air mata di dalam tubuh kedua korban.
Padahal sebelumnya, otopsi yang dilakukan untuk menemukan penyebab kematian korban disinyalir karena ada pengaruh gas air mata.
Otopsi dua jenazah Tragedi Kanjuruhan dilakukan di Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.