“Ini juga perlu dicermati, Masak sih seluruh full Aremania, stadion full kemudian kok bisa kalah 2-3 Itu,” ucapnya lagi.
Meskipun demikian, ia menegaskan tidak terang-terangan menuduh adanya perjudian. Namun, semua indikasi dan kemungkinan-kemungkinan terburuk harus ikut dicermati.
“Saya bukan katakan ini ada perjudian, tapi indikasi ini juga harus kita lihat. kalau ada judi, main dibuat seri aja sudah untung itu bandar. Jadi, ini harus digali sedalam-dalamnya,” katanya menegaskan.
Masalah penjualan tiket pertandingan di luar kapasitas juga dimitanya harus diusut kembali. Ia mengatakan lumrahnya penjualan tiket hanya 80 persen dari kapasitas stadion.
Rekomendasi jumlah penjualan tiket juga harus melalui verifikasi pihak PSSI.
Dari hasil investigasi TGIPF, ditemukan adanya penjualan tiket yang melebihi jumlah kuota stadion.
Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa penjualan tiket melebihi kapasitas ideal stadion ini bisa terjadi. Padahal, itu semua harus lewat verifikasi PSSI.
“Kami ini mantan PSSI, idealnya 80 persen tiket kapasitas stadion. Itupun melalui verifikasi terlebih dahulu,” tutur Arteria Dahlan, politikus yang berprofesi sebagai pengacara itu.
Baca juga: TGIPF soal Desakan Ketum PSSI Mundur: Sudah Sepatutnya...
“Kami akan melihat verifikasi yang dilakukan oleh PSSI seperti apa? Apakah sudah ada kalau namanya list keamanan dan keselamatan? Itu ada 160 list.”
“Tidak mungkin semua stadion terpenuhi kecuali beberapa stadion ideal seperti Gelora Bung Tomo. Tapi untuk ini upaya-upaya mitigasinya seperti apa? Upaya antisipasi seperti apa? ini juga coba ingin kita cermati,” ucapnya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.