Nur Saguwanto termasuk orang yang beruntung lantaran selamat dari tragedi Kanjuruhan.
Meskipun demikian, ia tak bisa membohongi diri atas trauma yang terjadi. Ada rasa khawatir yang coba ia lawan untuk kembali pulih.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk tetap mendukung kembali tim berjuluk Singo Edan.
Namun dengan kejadian yang menimpanya, ia akan lebih hati-hati saat menjalani rutinitas yang dilakukan sejak kelas 1 SMP.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Kenang Pelatih SSB untuk Anak Didik yang Meninggal
“Tapi dengan kejadian ini mungkin selanjutnya nonton dekat pintu saja cari aman, jadi bisa langsung keluar kalau ada apa-apa,“ ujar Alumni SMK Mutu Gondanglegi tersebut.
“Saya tidak khawatir kejadian kembali terjadi, saya yakin cukup sekali ini saja tragedi,” pungkasnya.
Sementara itu sang ibu, Dewi Fitri mengakui sudah lama was-was dengan kebiasaan Nur Saguwanto datang ke stadion.
Bahkan sebelum berangkat ia sudah bersikeras menahan anaknya untuk tidak menyaksikan pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya itu.
Namun ia luluh karena melihat wajah ceria sang putra.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Soal Temuan Kardus Miras di Area Stadion
“Waktu dipamiti saja sudah ragu. Sebenarnya saya tidak memperbolehkan tapi anaknya sangat semangat nonton. Tapi namanya orang tua, masa iya diikat anak sebesar ini,“ kata Dewi saat menemani putranya.
“Saya khawatir terjadi apa-apa, dan ternyata kejadian,” imbuhnya.
Ia pun berharap setelah tragedi ini sepak bola Indonesia bisa berbenah menjadi lebih baik lagi. Tidak ada lagi kerusuhan dan permusuhan di dalam dan di luar lapangan.
Dengan demikian, sebagai orang tua ia juga tenang memberikan izin kepada anak berangkat ke stadion.
“Semoga membaik jangan seperti ini, cukup sekali ini saja lain kali jangan,” harap Dewi Fitri.
“Kalau orang lain yang mengalami kita bisa bicara ringan, tapi kalau kita yang merasakan itu bicaranya berat, apalagi anak sendiri.”
“Namanya sepak bola pasti ada menang ada kalah, jadi tetap rukun, cari amannya biar orang tua dipamiti juga tenang,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.