Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

62 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Mengenal Staffetta, Taktik Unik Italia

Kompas.com - 19/09/2022, 08:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 tak menyertakan Italia sebagai partisipan. Namun, Italia, sang juara empat kali meninggalkan banyak cerita soal Piala Dunia, salah satunya taktik unik staffetta.

Kendati gagal lolos dalam dua edisi beruntun, persisnya pada Piala Dunia 2018 dan Piala Dunia 2022, Italia tetap merupakan salah satu negara tersukses di ajang sepak bola termegah ini.

Italia tercatat enam kali menembus final Piala Dunia, tepatnya pada edisi 1934, 1938, 1970, 1982, 1994, dan 2006.

Gli Azzurri (Si Biru), julukan Italia, sukses menyabet trofi juara dalam empat dari enam kesempatan main di final.

Baca juga: Italia Tak Lolos Piala Dunia 2022: Jorginho dan Hantu Abadi Kegagalan Penalti

Gelar juara Piala Dunia Italia lahir pada 1934, 1938, 1982, dan 2006.

Kegagalan Italia di partai puncak muncul pada 1970 dan 1994. Pada 1970, Gli Azzurri digilas Brasil dengan skor telak 1-4.

Salah satu pemicu kekalahan telak tersebut dinilai karena pelatih Italia, Feruccio Valcareggi, tak sepenuhnya menerapkan taktik “staffetta” pada laga final Piala Dunia 1970 kontra Brasil.

Apa itu staffetta? Secara harfiah, staffetta bermakna estafet.

Taktik unik staffetta disebut-sebut sebagai resep sukses Italia melaju sampai final Piala Dunia 1970.

Startegi staffetta merujuk kepada keputusan Feruccio Valcareggi untuk memainkan dua pemain bintang tim, yakni Sandro Mazzola dan Gianni Rivera, secara estafet atau bergantian.

Formula ini mulai ditemukan Valcareggi pada babak perempat final kontra tuan rumah Meksiko di Toluca.

Kala itu, Italia bermain tanpa inspirasi dan mengakhiri babak pertama kontra Meksiko dengan skor 1-1.

Baca juga: 67 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Italia Dipermalukan Korea Utara, Pulang Dilempar Tomat Busuk

Valcareggi akhirnya memasukkan Gianni Rivera pada babak kedua, menggantikan Sandro Mazzola.

Sebagai informasi, Mazzola dan Rivera pada masa itu disebut-sebut sebagai gelandang dengan talenta terbaik di Italia. Namun, keduanya diragukan bisa berkolaborasi bersama di lapangan.

Mazzola dan Rivera datang ke timnas Italia dengan membawa rivalitas hebat di level klub. Mazzola mewakili Inter Milan sementara Rivera merupakan andalan kubu rival, AC Milan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com