Piala Presiden 2022: PSIS atau Bhayangkara, Arema FC Tak Punya Lawan Pilihan di Semifinal

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC berhasil mengamankan tiket ke babak semifinal  usai mengalahkan Barito Putera 5-4 lewat adu penalti di pertandingan 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (2/7/2022) sore.

Kemenangan ini disambut bahagia oleh pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, kendati dirinya masih sangat penasaran karena Johan Alfarizi cs belum bisa mencetak gol lewat permainan terbuka.

“Kami sudah lakukan segalanya untuk mencetak gol, tapi belum ada bola yang masuk ke dalam gawang,” terang pelatih asal Portugal tersebut seusai laga.

Kini, ia dan tim sedang menunggu hasil pertandingan antara PSIS Semarang melawan Bhayangkara FC di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (3/7/2022) sore.

Baca juga: Respons PT LIB soal Polemik Striker Baru Arema FC yang Tiba-tiba Main di Piala Presiden

Pemenang pada laga ini akan menjadi lawan Arema FC di semifinal Piala Presiden 2022.

Eduardo Almeida mengaku tidak bisa memprediksi maupun memilih siapa yang akan jadi lawan Arema FC di semifinal.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Arema FC Achmad Figo Ramadani dijaga ketat pemain Barito Putera Rizky Pora saat pertandingan babak 8 besar Piala Presiden 2022 yang berakhir dengan skor 0-0 dilanjutkan adu penalti 5-4 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (2/7/2022) sore.

Menurutnya, baik PSIS Semarang dan Bhayangkara FC adalah lawan berkualitas.

“Untuk saya, tim pasti berkualitas. Peluangnya tetap sama 50-50. Mereka berdua tim yang bagus,” ujar mantan pelatih Semen Padang.

Eduardo Almeida tidak mau ambil pusing memikirkan calon lawan yang akan dihadapi.

Baca juga: Dejan Bangga Perjuangan Barito Putera meski Gugur di Tangan Arema FC

Ia menegaskan Arema FC akan selalu siap menghadapi siapapun lawan yang akan ditemui nantinya.

“Ya, siapapun yang menang, kami siap untuk menghadapi mereka dan melakukan yang terbaik,” terangnya.

Menurut sang pelatih, kans untuk memenangkan laga semifinal nanti tak tergantung kepada lawan tetapi kepada persiapan tim Arema sendiri.

Oleh karena itu, ia memutuskan mengalokasikan tenaga dan pikirannya untuk tim, daripada risau memikirkan calon lawan yang akan dihadapi.

“Kami tidak memilih lawan. Kami harus fokus di pertandingan dan fokus saja ke tim sendiri,” pungkas pelatih berusia 44 tahun tersebut.