KOMPAS.com - Komentar petinggi FIFA, Arsene Wenger, terkait Kylian Mbappe memancing kemarahan dari kubu federasi Amerika Selatan, Conmebol.
Pelatih legendaris Arsenal yang kini menjabat sebagai Ketua Pengembangan Global FIFA mengeluarkan sebuah komentar kontroversial kala menjadi pembicara dalam sebuah acara konferensi pelatih di Freiburg, Jerman, Mei silam.
Namun, petikan dari komentar Wenger dalam acara tersebut baru disorot pada waktu-waktu belakangan. Wenger menyorot jauhnya perbedaan kualitas antara sepak bola di region Eropa dengan belahan dunia lain.
Komentar Wenger seperti menegaskan pendapat kontroversial striker PSG, Kylian Mbappe, yang sempat menyebut bahwa sepak bola Amerika Selatan tidak semaju Eropa.
“Ada Eropa lalu ada belahan dunia lain,” kata Arsene Wenger seperti dilansir dari ESPN.
“Yang disebut belakangan butuh bantuan, kalau tidak kita akan kehilangan begitu banyak talenta,” tutur Wenger lagi.
Baca juga: Real Madrid Belum Tutup Pintu untuk Kylian Mbappe, tetapi...
“Jika Mbappe lahir di Kamerun, dia tidak akan menjadi striker seperti dirinya saat ini,” ucap eks pelatih beralias Sang Profesor itu.
Pada kenyataannya, Mbappe lahir di Bondy, pinggiran Ibu Kota Perancis, Paris, meski sang penyerang lincah penuh talenta itu mewarisi darah Afrika dari kedua orangtuanya.
Komentar Wenger tadi kemudian memancing reaksi dari federasi Amerika Selatan, Conmebol.
La CONMEBOL condena expresiones con claro sesgo discriminatorio.https://t.co/zrmnuu6eSR
— CONMEBOL.com (@CONMEBOL) June 14, 2022
Conmebol merasa tak terima dengan komentar bernada menyudutkan dari seorang pejabat tinggi FIFA.
Baca juga: Tchouameni Resmi ke Real Madrid: Sempat Tolak PSG, Mbappe Jadi Agen
Federasi yang menaungi sejumlah bakat besar dunia semodel Lionel Messi dan Neymar itu sampai membuat pernyataan resmi.
“Kata-kata Wenger, selain menunjukkan ketidakpedulian tak semestinya tentang andil berharga dari pemain Afrika di dunia sepak bola, dan khususnya di Eropa, menunjukkan pendapat merendahkan yang mengesampingkan usaha pesepak bola dan institusi olahraga yang tak berada di Eropa,” demikian bunyi pernyataan resmi Conmebol.
“Sama seperti orang Afrika, kami orang Amerika Selatan memahami betul sikap semacam itu yang bersumber dari keyakinan bahwa dunia dimulai dan berakhir di Eropa,” tulis Conmebol lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.