Rusia Serang Ukraina, 2 Fakta Dampak Putus Kontraknya Gazprom dan Schalke 04

Kompas.com - 01/03/2022, 17:10 WIB
Josephus Primus

Penulis

 

GELSENKIRCHEN, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina membawa banyak dampak di berbagai bidang.

Salah satunya di bidang olahraga.

Terkini, pada Senin (28/2/2022), klub kasta kedua Bundesliga, Schalke 04 memutus kontrak dengan perusahaan energi raksasa Rusia, Gazprom.

Lantaran pemutusan itu, nama Gazprom pun raib dari jersey bagian dada klub berjulukan The Royal Blues itu pun raib.

Baca juga: Jemawa di Pasokan Gas Dunia, Gazprom Malahan Keok di Tangan Schalke 04

"Kami tak lagi menggunakan nama Gazprom pada pertandingan Sabtu (26/2/2022)," kata manajemen Schalke 04.

Pada Sabtu itu, Schalke 04 bermain imbang melawan tuan rumah Karlsruhe, 1-1.

Padahal, klub yang bermarkas di Stadion Veltins Arena, Gelsenkirchen, Westphalia, Jerman itu punya durasi kontrak dengan Gazprom hingga 2025 usai.

Gazprom adalah perusahaan energi milik pemerintah Rusia.

Stadion Gazprom Arena di Saint-Petersburg saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Stadion tersebut diplot menjadi venue untuk final Liga Champions 2021-2022.KOMPAS.com/Firzie A. Idris Stadion Gazprom Arena di Saint-Petersburg saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Stadion tersebut diplot menjadi venue untuk final Liga Champions 2021-2022.

Catatan menunjukkan, pada 2018, Gazprom yang berpusat di Saint Petersburg, Rusia ini memproduksi 12 persen gas alam dunia yakni akni 497,6 milyar meter kubik gas terasosiasi dan 15,9 juta ton kondensat gas.

Setiap tahun, Gazprom menyetor duit ke pundi-pundi Schalke 04 hingga Rp 145,8 triliun.

"Kami memutuskan lebih awal kontrak kerja sama dengan Gazprom karena Rusia menyerang Ukraina," tutur manajemen Schalke 04.

Schalke 04 saat ini berjuang kembali menuju kasta utama Bundesliga.

Upaya itu mendapat sokongan dana dari Gazprom dengan menaikkan setoran tahunan hingga Rp 216 triliun.

Pangkalan militer Ukraina di kota Okhtyrka, wilayah Sumy, digempur Rusia pada Senin (28/2/2022). Sebanyak 70 tentara Ukraina tewas akibar serangan ini.FACEBOOK Dmytro Zhyvytskyy Pangkalan militer Ukraina di kota Okhtyrka, wilayah Sumy, digempur Rusia pada Senin (28/2/2022). Sebanyak 70 tentara Ukraina tewas akibar serangan ini.

Di Rusia, Gazprom menjadi sponsor utama klub Liga Rusia Zenit Saint Petersburg.

Nama stadion klub itu, Krestovsky, menjadi Gazprom Arena.

Schalke 04 saat ini ada di posisi kelima sementara dari 18 klub peserta Bundesliga 2.

Mengumpulkan 41 poin, Schalke sudah mencatat 12 kemenangan, 5 seri, dan 7 kekalahan.

Manajemen Schalke 04 pun mengatakan bahwa putusnya kontrak dengan Gazprom tidak memberi pengaruh pada kondisi keuangan klub.

"Kami percaya bahwa akan ada mitra sponsor baru di masa mendatang," kata pernyataan Schalke 04.

Pengaruh

Prajurit tentara AS ambil bagian dalam latihan Sea Breeze di lapangan tembak di wilayah Kherson Ukraina pada Jumat (2/7/2021). Ukraina dan Amerika Serikat meluncurkan latihan angkatan laut bersama di Laut Hitam pada 28 Mei 2021 dalam pertunjukan Barat kerjasama dengan Kiev saat berhadapan dengan Rusia. OLEKSANDR GIMANOV Prajurit tentara AS ambil bagian dalam latihan Sea Breeze di lapangan tembak di wilayah Kherson Ukraina pada Jumat (2/7/2021). Ukraina dan Amerika Serikat meluncurkan latihan angkatan laut bersama di Laut Hitam pada 28 Mei 2021 dalam pertunjukan Barat kerjasama dengan Kiev saat berhadapan dengan Rusia.

Pada bagian lain, raibnya nama Gazprom dari jersey Schalke 04 juga berpengaruh pada susunan dewan penasihat klub.

Pasalnya, perwakilan Gazprom di dewan itu, Matthias Warnig undur diri.

Selanjutnya, Asosiasi Sepk Bola Jerman (DFB) melalui Presiden Interim Hans-Joachim Watzke punya pandangan.

"Akan ada bantuan finansial bagi Schalke 04 seandainya klub benar-benar putus kerja sama dengan Gazprom." tutur Hans-Joachim Watzke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com