Secara statistik, Indonesia memang berpeluang meraih kesuksesan dalam pengembangan olahraga, baik untuk prestasi maupun mendorong kemajuan ekonomi. Sebab, Indonesia keberlimpahan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi modal dasar kemajuan sektor olahraga.
Data Susenas 2020, menyebutkan jumlah anak usia 5-19 tahun adalah 66.605.828 atau 25 persen dari jumlah penduduk. SDM usia muda itu dapat dididik dan dilatih sehingga dapat mencetak prestasi olahraga yang optimal. Tentu saja itu harus diawali dari pemetaan potensi dan desain program pendidikan yang terarah, baik untuk jenis olahraga rekreasi, olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.
Tentu saja olahraga prestasi dipengaruhi ekosistem olahraga secara umum baik olahraga pendidikan dan olahraga rekreasi. Namun, hal itu sangat ditentukan oleh penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan (sport science), terutama dalam mengidentifikasi bibit unggul (Talent Identification System /TIS) yang terintegrasi dengan program pembinaan atlet secara jangka panjang (Long Term Athletes Development/LTAD).
Hal ini disebabkan pembinaan yang efektif bagi atlet berprestasi tidak dapat dilakukan secara jangka pendek. Penelitian ilmiah menyatakan bahwa hal ini akan memakan waktu latihan antara 8 sampai 10 tahun.
Baca juga: Jokowi Singgung Prestasi Olahraga Indonesia yang Kurang Berhasil
Dari sisi finansial, olahraga berpeluang membawa multiplier effect yang besar. Sebagai misal, gelaran World Superbike 2021 dan MotoGP di Sirkuit Mandalika belum lama ini bisa mencapai Rp 500 miliar per satu event.
Event tersebut mampu menyerap tenaga kerja kurang lebih 7.950 orang, peningkatan produk UMKM dengan penambahan tenaga kerja sebanyak paling tidak 3.000 orang.
Salah satu isu yang kurang mendapat penekanan dalam DBON adalah pengembangan e-sport. Padahal sejalan dengan kemajuan teknologi digital, pertumbuhan e-sport di Indonesia sangat pesat.
Dalam diksusi “Indonesia Esports Industry Outlook 2021”pada awal Agustus 2021, Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports, Michael Wijaya mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri e-sport di Asia Tenggara. Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, 43 persennya berasal dari Indonesia.
Menurut data EVOS E-sport, Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai 2,08 miliar dolar AS atau sekitar Rp 30 triliun.
Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri e-sport memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia. Itu berarti, pada satu sisi, melalui DBON, Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat mendesain dan menargetkan atlet e-sport untuk mencetak prestasi internasional.
Pada sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat juga merancang program agar melalui e-sport tercipta efek bola salju peningkatan pendapatan di kalangan para atlet (gamers) dan keluarganya. Dengan demikian, e-sport menjadi alat yang dapat berkontribusi untuk pengentasan kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Salah satu tantangan dan peluang bagi otoritas dan atlet olahraga Indonesia yang paling dekat adalah event olahraga bersakala nasional dan internasional yang akan diselenggarakan pada 2022.
Menurut agenda Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 2022, Indonesia mendapat peluang untuk mengikuti empat perhelatan olahraga internasional. Keempat agenda olahraga internasional itu adalah: Pertama, Islamic Solidarity Games di Konya Turki (9-18 Agustus 2022).
Kedua, Asian Games Hangzhou (10-25 September 2022). Ketiga, Asian Youth Games Shantou (20-28 Desember 2022). Keempat, SEA Games Hanoi pada Mei 2022.
Sementara dari bidang e-sport, para altet (gamers) Indonesia juga berpeluang untuk ikut berkompetisi dalam sedikitinya 25 event e-sport bergengsi berskala internasional, di antaranya 2022 FIFA World Cup; 2022 Asia Pacific Predator League; dan 2022 Asian Games yang akan berlangung di Hangzhou, China tanggal 10 - 25 September 2022.
Tentu saja, rangkaian acara olahraga tingkat nasional dan internasional selama tahun 2022 menjadi ‘ujian pertama’ untuk membuktikan seberapa efektif desain olahraga untuk mencetak prestasi dan berkontribusi bagi kebangkitan ekonomi Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.