KOMPAS.com - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memiliki pengalaman tampil di partai puncak atau final sebuah kompetisi.
Pengalaman tersebut bisa menjadi modal positif bagi Shin Tae-yong yang akan mendampingi timnas Indonesia pada final Piala AFF 2020 kontra Thailand.
Adapun final Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Thailand akan digelar dengan sistem dua leg.
Pertandingan leg pertama Indonesia vs Thailand bakal berlangsung di Singapore National Stadium pada Rabu (29/12/2021) pukul 19.30 WIB.
Sementara itu, leg kedua bakal dilangsungkan tiga hari setelahnya, yakni pada Sabtu (1/1/2022) di tempat dan jam yang sama.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Thailand di Final Piala AFF 2020
Sebelum mencapai final Piala AFF 2020 bersama timnas Indonesia, Shin Tae-yong sudah lima kali tampil di partai puncak sebuah kompetisi.
Berdasarkan data Transfermarkt, lima final dalam karier kepelatihan Shin Tae-yong terjadi ketika dirinya menukangi klub peserta Liga Korea Selatan, Seongnam Ilhwa Chunma.
Dari lima final itu, Shin Tae-yong mencatatkan dua kemenangan, satu seri, dan dua kekalahan.
Artinya, rasio kemenangan Shin Tae-yong pada laga final ada di angka 40 persen.
Shin Tae-yong memetik kemenangan pada final Liga Champions Asia (2010) dan partai puncak Piala FA Korea (2011).
Baca juga: Sinyal Positif Kontrak Shin Tae-yong Usai Piala AFF 2020, Menpora Beri Jaminan
Kemenangan pada final Liga Champions Asia menjadi salah satu pencapaian paling ikonik dalam karier kepelatihan Shin Tae-yong.
Dia ketika itu membantu Seongnam Ilhwa Chunma mengalahkan wakil Iran, Zob Ahan Esfahan, dengan skor 3-1, dan merengkuh gelar Liga Champions Asia 2010.
Uniknya, Shin Tae-yong merengkuh gelar Liga Champions Asia pada tahun yang sama dengan kali terakhir pelatih kawakan asal Portugal, Jose Mourinho, meraih trofi Liga Champions Eropa.
Berselang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong yang menukangi timnas Korea Selatan mendapat julukan Jose Mourinho dari Asia.
Hal itu tak lepas dari permainan pragmatis yang ditunjukkan Shin Tae-yong saat membantu Korea Selatan menang 2-0 atas raksasa Eropa, Jerman.
Terbaru, Shin Tae-yong disebut kembali menggunakan pendekatan pragmatis ala Jose Mourinho ketika membantu timnas Indonesia menahan imbang Vietnam pada fase grup Piala AFF 2020.
"Jika ingin mengetahui gaya permainan Shin Tae-yong, saya akan minta mereka menyaksikan 180 menit pertandingan. Itu waktu yang cukup untuk memahami prinsip kepelatihan Shin Tae-yong," kata seorang podcaster dari Astro Arena, Malaysia.
"Pada 90 menit pertama, lihat pertandingan antara Korea Selatan dan Jerman di Piala Dunia 2018. Lalu, 90 menit berikutnya, coba lihat pertandingan antara Indonesia dan Vietnam."
"Itu alasan mengapa Shin Tae-yong dipanggil Jose Mourinho dari Asia. Sebab, dia adalah pelatih yang sangat pragmatis, yang selalu menekankan pada kemenangan daripada permainan cantik," imbuhnya.
Baca juga: Indonesia Vs Thailand, Shin Tae-yong Akui Gajah Perang Lebih Kuat, tetapi…
Sementara itu, kemenangan yang diraih Shin Tae-yong pada final Piala FA Korea 2011 terjadi ketika bersua Suwon Samsung Bluewings.
Kala itu, Seongnam Ilhwa Chunma di bawah asuhan Shin Tae-yong berhasil mengalahkan Suwon Samsung Bluewings dengan skor 1-0 dan berhak merengkuh gelar Piala FA Korea.
Hasil tersebut sekaligus menuntaskan dendam Shin Tae-yong yang sebelumnya takluk dari Suwon Samsung Bluewings pada final Piala FA Korea 2009.
Suwon Samsung Bluewings ketika itu menodai riwayat Shin Tae-yong di laga final dengan kekalahan adu penalti.
Selain kekalahan pada Piala FA Korea 2009, Shin Tae-yong bersama Seongnam Ilhwa Chunma juga pernah menelan kekalahan ketika melakoni leg kedua final K League Championship kontra Jeonbuk Hyundai Motors, Desember 2009.
Baca juga: Shin Tae-yong dan 4 Pelatih yang Berhasil Antar Indonesia ke Final Piala AFF
Shin Tae-yong bersama Seongnam Ilhwa Chunma ketika itu takluk 1-3 dari Jeonbuk Hyundai Motors setelah meraih hasil imbang pada leg pertama.
Alhasil, Shin Tae-yong gagal mengantarkan Seongnam Ilhwa Chunma menjadi juara K League Championship 2009 karena kalah agregat 1-3 dari Jeonbuk Hyundai Motors.
Menang: 2 Kali
Kalah: 2 Kali
Seri: 1 Kali