Stadion sendiri sudah dilengkapi lampu sorot untuk menerangi lapangan.
Luar biasanya, stadion dibangun hanya dalam satu tahun, suatu hal yang digambarkan Star Weekley sebagai "suatu prestasi sendiri".
Indonesia Memutar Balik Ketertinggalan
Seperti dikutip dari koran Java Bode edisi 9 September 1957, pertandingan Indonesia vs Malaya cenderung berimbang walau pertahanan Indonesia lebih banyak diserang pada babak pertama.
Garuda baru tampil lebih ofensif pada babak kedua.
Koran berbahasa Belanda, Java Bode, memuji kemampuan Indonesia untuk memutar balik ketertinggalan 1-2 sebelum turun minum menjadi kemenangan 4-2.
Salah satu pahlawan Indonesia pada laga itu adalah penyerang asal Semarang Jasrin Jusron.
"Jusron juga pencetak tiga gol saat timnas Indonesia berhadapan dengan Amerika Serikat pada laga pra Olimpik tahun 1956," ujar Dimas kepada Kompas.com.
View this post on Instagram
Line up Indonesia pada hari itu, berdasarkan data dari RSSSF, situs pencatat statistik sepak bola, adalah: Paidjo (Saelan 60'); Bakir, Him Tjiang; Rukma, Kiat Sek, Liong Houw; Witarsa, Sian Liong, Omo, Saari, Jusron.
Kendati berhasil menang atas Malaysia, timnas Indonesia harus rela gelar juara jatuh ke tangan Hong Kong.
Walau begitu, Star Weekly melaporkan bahwa Indonesia layak keluar sebagai juara dari turnamen tersebut.
"Kesebelasan kita dengan sesungguhnya tidak lebih lemah dari pada kesebelasan Hong Kong," tulisnya lagi.
"Bahkan sebaliknya, kita mungkin lebih kuat."
"Kalau kita perhatikan laga kontra Hong Kong, dapat dikatakan bahwa kekalahan kita terhadap mereka tak usah terjadi."
Di luar turnamen tersebut, tahun 1950-an sebetulnya menghadirkan kiprah positif bagi timnas Indonesia yang usianya masih relatif muda.